Sabtu, 14 Desember 2013

Perjalanan Seru di Hari Jum at


Langit biru yang sedikit gelap, jalanan di rumah yang sedang berantakan karena ada perbaikan jalan, serta dinginnya pagi yang menusuk kulit, tak menghalangi langkahku untuk pergi mengikuti acara pengajian di Denhaag. Saat itu hari Jum at tanggal 20 April 2012. Aku berangkat dari rumah jam 09.30 pagi waktu Amsterdam. Sebelum aku naik metro (istilah kereta dalam kota di Amsterdam), aku pergi sejenak ke supermarket terdekat.. Maksudnya untuk membeli voucher pulsa yang sudah habis. Maklum lah untuk mempermudah komunikasi di jalanan.

Setelah semuanya beres, aku pun segera naik metro. Aku dapet metro yang jam 9.30 pagi. Lumayanlah.. kayaknya nggak bakalan kesiangan nih, pikirku. Perkiraan waktu dari rumahku di Amstelveen sampai dengan Denhaag adalah 1,5 jam. Dari stasiun Brink ke Ouderkerkerland hanya 10 menit. Terus aku segera naik bus nomo 300 ke arah Schiphol. Menunggu bis sekitar 5 menit. Dari Oudekerkerland ke Schiphol hanya 15 menit.

Sesampai di Schiphol, aku segera mengantri di anjungan mesin tiket untuk membeli tiket. Sebenarnya enaknya langsung beli tiket di loket sih ya, biar bisa nanya-nanya sama petugasnya.. Tapi karena kulihat antrian di loket sangat panjang, aku urungkan saja deh.. Ditambah, ku lihat jam keberangkatan ke Denhaag 10.22. Jadi aku hanya punya waktu 5 menit untuk mengejar kereta itu. Setelah turis di depan antrianku kelar membeli tiketnya, aku pun segera memijit tombol2 di anjungan tiket itu. Kuikuti semua perintah dalam mesin itu. Setelah karcis tiket keluar, akupun segera berlari ke bawah ke lorong 5/6. Sesampai di bawah..ternyata aku ketinggalan juga deh keretanya.. Akhirnya akupun menanti kereta selanjutnya selama 10 menit .

Hatikupun sangat gundah.. Aku sebenarnya tak yakin aku akan kebagian waktu pengajiannya atau tidak.. Bolak balik aku melirik jam tanganku untuk melihat posisi waktu saat itu. Pengajian bulanan jum’at ini katanya mulai jam 11 siang. Hanya aku bertekad, aku ingin sekalian ingin tau juga dan mengukur waktu kalau sewaktu2 aku pergi sendiri ke KBRI Denhaag. Jadi aku nggak perlu nanya-nanya lagi. Akhirnya tetap kuteruskan perjalananku. Akupun segera naik kereta yang jam 10.43. Aku segeramencari posisi tempat duduk yang nyaman. Di sepanjang perjalanan, kunikmati indahnya kota antara Schiphol – Denhaag. Aneka warna bunga yang telah bersemi berjajar indah di sepanjang jalan, tenangnya jalanan yang tak ada macetnya sama sekali, hamparan sawah hijau yang membentang dll.

Tak terasa tibalah saatnya pemeriksaan karcis. Akupun segera mengeluarkan karcis ku sebanyak 3 lembar. 1 buah karcis tiket dan 2 buah struk pembayaran. Si Meneer pun segera memeriksa tiket keretaku. Kemudian dia bertanya kartu discountku..Aku bilang bahwa aku tidak punya kartu discount dan aku jelaskan padanya bahwa aku hanya pake Kartu ATM ku. Kutunjukkan kartu ABN AMRO ku. Akhirnya dia pun memberitahukanku..bahwa aku salah beli tiket.. Katanya kalau aku beli tiket discount, aku harus punya kartu discount.. Terus dia menyarankanku untuk turun di stasiun Leiden, stasiun terdekat dari tempatku saat diperiksa. Normal tiket yang harus kubeli adalah 12,90 EURO. Sementara karena aku pake kartu discount, aku hanya membeli 9,20 EURO. Rute 9,20 EURO itu adalah harga tiket untuk Schiphol-Leiden. Makanya mau tidak mau aku harus turun di stasiun Leiden. Akupun menawarkan opsi ke Meneer itu, supaya aku membayar kekurangan tiketnya di dia aja. Eh Meneer itu bilang, kalau beli di dia, mahal banget yaitu sebesar 35 EURO. Hahhhh?? Tak sadar akupun berteriak sama Meneer.

“ Ok Meneer, aku akan turun di Stasiun Leiden dan akan membeli kekurangan tiketnya di sana”, kataku. Aku mikir 100 kali dong kalau harus bayar segitu mah…Mending repot sedikit turun di Leiden bayar kekurangan tiketnya sejumlah 3,70 EURO daripada harus bayar 35 EURO ke itu Meneer. Iya nggak?

Sebenarnya aku sudah nanya nanya sih ke temen berapa harga tiket Schiphol-Den Haag. Mereka bilang harganya 15 EURO pulang pergi. Makanya kupikir aku bener aja saat beli tiket sendiri dengan harga 12,9 EURO. Apalagi, aku belinya langsung di anjungan tiket. Mana kepikiran kalau ternyata aku salah pijit?

Turun di Leiden akupun celingukan. Kuikuti petunjuk yang ada di stasiun Leiden. Setelah bertanya ke petugas, akupun segera mengantri tiket kembali untuk membeli kekurangan tiketnya. Aku membayar uang sejumlah 3,7 EURO. Jam tanganku telah menunjukkan pukul 11.10. Udah deh wassalam pengajian jumat ini. Terus akupun segera naik kereta Spinter dari Leiden ke Denhaag. O alah.. ternyata Stasiun Leiden ke Denhaag ini cuman beda 1 halte toh?

Alhamdulillah akhirnya nyampe juga deh di Stasiun denhaag.. Kupandang sekeliling stasiun. Bingung juga nih.. Kebetulan saat itu sedang ada perbaikan di sekitar stasiun.. Jadi banyak bangunan-bangunan yang posisinya berantakan. Kata temenku, aku harus naek bus no 24 ke arah kijkduin. Mana ya halte busnya? Hadeuh.. Akhirnya akupun bertanya ke petugas stasiun. Dia menunjuk ke arah atas.. bahwa aku harus naek tangga dulu. Dan aku harus keluar dulu dari stasiun.. Kuikutin apa kata itu petugas.. Akupun keluar dari stasiun.. Kulihat sekeliling di luar stasiun. Kok nggak ada bis yang lewat ya? Akhirnya aku masuk lagi ke stasiun dan aku bertanya ke seorang pemuda tampan yang berdiri tak jauh dari pintu keluar. Oh rupanya dia adalah pemuda turis.. Dia pun tak tau arah ke halte bus. Akhirnya aku mencari sendiri arah yang menuju ke atas.. Kuikuti segerombolan orang yang menuju ke arah dalam. Kayanya ke arah sini deh, pikrku dalam hati. Akupun segera naek tangga menuju ke atas.. Sesampai di atas..aku tambah bingung.. Ini mah bukan halte bus..Ini mah halte tram. Lalu lalang tram berjalan direlnya.. “salah lagi deh kayaknya”,  pikirku..
Akhirnya akupun bertanya lagi ke orang yang kurasa bisa kumintain infonya. Ya ileh..ternyata dia nggak bisa ngomong bahasa inggris pulak. Hadeuh.. Akhirnya dengan bahasa inggis campur bahasa londoku yang amburadul ancur plus bahasa isyarat, ngerti juga deh dia apa maksudku hihi.. Katanya.. Aku harus turun lagi ke bawah.. Ikutin terus arah ke luar nanti ada tangga di sebelah kiri… Setelah mengucapkan terima kasih, akhirnya aku ikutin petunjuknya..

Sesampai dibawah.. aku segera kearah luar..dan kucari tangga yang dimaksud.. Oalahh haduh haduh.. ternyata itu tangga yang ke halte bis, kalau dari dalam stasiun kereta sama sekali tak terlihat..karena tertutup rapat sama dinding seng perbaikan. Akupun segera naik tangga dan memastikan apakah benar itu halte bus. Alhamdulillah ternyata benar. Akhirnya akupun menemukan bis 24 yang dimaksud. Akupun segera melirik jam tanganku. Waktu telah menunjukkan pukul 12.30. Temanku menyuruh supaya datang saja pas lunch. Tapi aku malu dong..masa ikutan pengajian hanya pas lunch nya saja? He he..

Setelah puas memandang halte bis dan stasiun Den Haag yang bikin aku keringetan, akhirnya aku segera pergi ke tempat pembelian karcis untuk membeli tiket balik yang kea rah Schiphol. Aku sudah mantap akan pulang lagi aja ah ke rumah he he.Setelah aku dapet tiketnya, akupun segera pulang naik kereta yang jam 13.00 siang. Sesampai di Schiphol, aku segera mencari tempat makan yang pas di perut. Aku segera memesan Gerokte Zalm dan Orange jus, roti favorite ku di Restoran Schiphol. Dengan lahap, aku segera menyantap makanan itu.. Mungkin kalau ada yang memerhatikan aku kaya orang kelaparan he he.. Dalam sekejap, santapan itu langsung ludes.

Tak terasa jam pun telah menunjukkan pukul 2 siang. Aku harus segera pulang. Takut keduluan sama anak-anak. Maklum aku sama sekali belum menyiapkan menu siang buat mereka. Aku segera bergegas naek bus 300, turun di Amstelveen Centrum dan melanjutkan naik bis 199 ke arah rumah. Alhamdulillah perjalanan ke rumah sangat lancar. Akupun segera bergegas menyiapkan makan siang buat anak-anakku tercinta.

Hari itu benar-benar hari yang seru untuk perjalanan pertamaku naek kereta jarak jauh. Aku dapat pengalaman berharga dengan kejadian ini. Lain kali aku harus lebih teliti lagi dalam membeli tiket kereta dan yang terpenting, tidak boleh malu bertanya.. Istilah malu bertanya sesat di jalan,mungkin itu adalah istilah yang pas buatku saat itu. Hari itu aku benar-benar sangat menikmati perjalanan seruku… Perjalanan seru yang tak kan kulupakan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar