Sabtu, 14 Desember 2013

Pelangi di Kota Aachen


Langit mendung, dinginnya pagi yang menusuk, tak mengahalangi kami untuk melakukan perjalanan ke Kota Aachen, jerman, sebuah kota kecil di Jerman. Aku bersama 3 orang sahabatku dari Garuda berangkat dari rumah Amstelveen pukul 06.00. Maklum lah kami mengejar waktu jam 07.00 harus sudah ada di Denhaag, rombongan utama kami.. Alhamdulillah kami pun sampai di tempat sesuai dengan rencana. Setelah semua anggota berkumpul dan naik bis, kami pun segera berangkat. Berangkat dari Denhaag pukul 08.00. Sepanjang perjalanan, kami menikmati indahnya pemandangan kota2 yang kami lalui.. Indahnya kota di Amsterdam dan pinggiran kota jerman..

Tak terasa, sampai lah kami pada tempat yang di tuju Kota Aachen, Jerman.. Jam menunjukkan pukul 11.30. Bis rombongan kami pun parker tak jauh dari pabrik Lindt, tempat pembuatan coklat terkenal yang ada di jerman. Kami sudah membayangkan aneka macam kue dan coklat yang akan kami beli.. Dan christmas market tentunya.. Di sana bukan hanya aneka perlengkapan natal yang disajikan, tapi aneka macam kerajinan tangan, dan toko2 yang konon harga barangnya lebih murah daripada di Belanda..

Turun dari bis rombongan, kamipun naik bis tour kota yang telah tersedia di area parker itu. Tiketnya 3 EURO per orang. Tapi karena kami rombongan, akhirnya harga tiket jadi lebih murah yaitu 2,5 EURO. Harga segitu adalah harga pulang pergi. Cukup murah kan? Kami pun menikmati kota kecil achen ini dengan sukacita.. Alhamdulillah aku bisa melihat kota lain di benua eropa ini.. Setelah melakukan perjalanan selama 15 menit, akhirnya kami turun tepat di gerbang Christmas market Aachen. Subhanalloh.. indah sekali suasana tempat itu.. Walaupun aku tidak merayakan natal, tapi aku benar2 dibuat takjub dengan aneka barang yang dijual disini.. Betapa kreatif dan trampilnya orang2 di sini dalam menghasilkan suatu karya ..Kamipun tak mau melewati momen ini.. Jepret sana sini untuk mengabadikan bahwa kami pernah datang ke sini.., suatu kenangan yang tak mungkin aku lupakan..Setelah jepret sana sini, akhirnya kamipun bergegas mencari restoran. Kebetulan saat itu telah masuk waktu makan siang. Setelah memilih dan menimbang selera Indonesia kami, akhirnya kami pun singgah di restoran Thailand. Sementara temen2 dari Aspac ke tempat yang lain

Singkat cerita akhirnya kami pun segera melanjutkan acara kami.. Kami masuk ke toko Tas branded.. Harga harga tas di sana memang lebih murah dibandingkan dengan di Amsterdam. Ditambah kebetulan saat itu sedang ada diskon. Lumayan lah .. misalnya tas Oiliyly.. dari harga 119,50 mnjadi 70 EURO..  mungkin memang sedang ada program sale kali ya..  Aku pun tak mau ketinggalan.. Membeli 1 buah tas yang lumayan bagus, dan harga murah.. Biasalah, kita kan emang pemburu diskon he he..

Setelah puas melihat, memilih dan membeli, akhirnya kami pun berjalan melihat tempat yang lain.. Toko sepatu, toko aneka kerajinan tangan (taplak, tas koper dll). Nah di toko inilah mungkin yang paling heboh..  Hebohnya karena harga tas-tas, koper, taplak di sini sangat murah. Udah gitu, bisa ditawar lagi.. Ku jamin siapapun wanita yang datang ke toko ini, pasti akan tertarik untuk memborong juga.. Aku pun sibuk memilih tas dan koper. Kebetulan aku memang sedang mencari tas... Sambil menunggu temen temen lain yang sedang memborong tas, aku dan temenku mbak Pungky keluar dari toko. Kami sempatkan untuk bernarsis ria berdua he he.. Setelah puas foto sana sini, akhirnya kami pun kembali ke toko tas itu.. Eeehh ternyata belum pada selesai pada borongnya.. Benar benar seru dan heboh ya kalau ibu ibu sedang belanja..

Kami pun pergi ke toko swalayan depan toko tas itu.. Setelah memilih beberapa makanan dan souvenir, aku kembali ke toko tas itu.. Eh ternyata belum selesai juga ibu2 ini shopping tas he he.. Mataku tertuju pada koper2 yang diborong oleh Bu Nila, pemimpin rombongan. Gile keren banget tuh koper.. Aku yang emang sedang mencari koper antic pun, akhirnya masuk lagi ke toko tas itu.. Tanpa piker panjang, aku ambil koper yang senada dengan tas yang ku beli tadi bersama dompetnya.. Dengan mengeluarkan uang 30 EURO, aku dapet koper bagus, koper yang konon kalau di Amsterdam bisa mencapai 55-60 EURO.. Alhamdulillah..

Tak terasa, waktupun telah menunjukkan pukul 4 sore. Kami pun bergegas menuju ke halte bis , tempat kami tadi datang.. Di sepanjang jalan, narsisku tak ketinggalan.. Jepret sana sini kembali.. Saat di halte bis, aku bergegas segera merogoh dompetku untuk mengambil uang receh. Untuk ongkos naik bis.. Sebenarnya kami telah membeli tiket PP. Hanya tiket itu ada di Miss Lou, dari Aspac. Jadi mau tidak mau kami harus membeli kembali.. Jantungku berdegup dengan kencang..  Ku cek berulang kali task u…Ooh tidaakkk!!!.. Dompet warna merah ku raib.. Saat itu aku merasa lemas.. sambil berdzikir, dan berusaha tenang, kucari lagi pelan2 isi task u.. Sampe akhirnya aku yakin.. dompetku ilang.. Aku segera bilang ke temen2 rombongan bahwa dompetku hilang..

Saat itu, aku benar2 lemas dan pasrah.. Karena semua dokumen2 penting ada di dalam dompet itu.. KTP Belanda ku, SIM Belandaku, dll. Udah kubayangkan betapa ribetnya mengurus semua itu.. Bersama Mas Herwin, salah seorang anggota rombongan kami, aku napak tilas, menyusuri jalan2 yan tadi kami lewati.. Aku ingat sekali, terakhir aku mengeluarkan dompet , adalah saat aku mau membayar koper.. Aku hafal banget uang yang kukeluarkan dari dompet itu.. 10 Euro an 2 dan 2 EURO an 2. Setelah kami mengecek seluruh sudut di ruangan itu nihil, akhirnya kami berinisiatif mencari informasi tentang pengurusan kehilangannya.. Supaya tidak bolakbalik dalam penyelesaiannya, lebih baik kami urus sekalian di Aachen ini. Alhamdulillah aku mempunyai pimpinan rombongan yang sangat care dan perhatian. Beliau mencari informasi secara detail dari A-Z. Aku pun tak mau ketinggalan mencarai informasi. Kuhubungi temen suamiku di kantor Amsterdam. Kutanya padanya semua data2 kepegawaian yang kami punya selama di Amsterdam ini.  Setelah ku blokir kartu debit ku via telpon, Ibu Nila langsung menulis kronologis kejadiannya. Dari terakhir liat dompet sampai dengan sadar dompet raib. Untungnya toko tas tempat kami belanja sangat kooperatif. Dia mencari tau kantor polisi terdekat dari kejadian. Kami segera memblokir kartu debitku. Setelah data2 yang diperlukan dirasa perlu, kami pun akhirnya menuju ke halte bis kembali, dimana 6 orang teman2 dari garuda dan kbri menemani dengan setia. Mereka tak mau meninggalkanku dlam keadaan begini sendiri. Setelah menenangkan diri di cafĂ© terdekat untuk sekedar minum, akhirnya kami menuju kantor polisi yang terdekat. Konon menurut pemilik toko tas, kantor polisi itu ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit dari tempatnya… Berjalan kami bersembilan beriringan menuju kantor polisi sambil membawa koper yang yang lumayan besar. Orang tak kan menyangka, bahwa kami adalah turis yang kena musibah.. Aku mencoba untuk selalu tersenyum walaupun hati mah menjerit hiks hiks… Kunikmati indahnya malam kota Aachen dengan tatapan kosong. Bagaimana tidak? Pikiranku melayang tak tentu arah.. Ditambah dua malaikat kecilku yang pasti sedang menantiku.. Yah kebetulan saat itu suamiku pun sedang dinas ke Indonesia.. Lengkap sudah penderitaan bathinku saat itu.. Aku tak mau membebani pikiran suamiku.. Makanya dengan inisiatifku sendiri, dan didukung penuh oleh Ibu Nila , kami berusaha untuk menyelesaikan laporan kepolisian saat itu juga.. Sebenarnya waktu itu aku pengen juga sih mengabadikan momen bawa koper beriringan ini, tapi apa kata temen2? Disangkanya aku tak sedih..aku hanya pengen mengabadikan aja alan2 malam ini..Tapi kuurungkan niatku ini.. Toh udah kenyang kan berfoto ria nya. Setelah beberapa kali salah arah (walaupun udah tanya sana sini), akhirnya sampai jua lah kami di kantor polisi.

Saat kami memasuki kantor polisi, semua polisi di sana terbelalak melihat kami. Bagaimana tidak? Ibu2 manis yang bergaya dan seorang cowok ganteng, sambil berbondong-bondong memasuki ruangan kantor polisi plus dengan koper2 cantiknya.. Siapa sangka, bahwa kami adalah rombongan turis local yang sedang kena apes..walaupun sebenarnya aku aja sih yang kena musibah. Setelah rapi memasuki kantor polisi, aku bersama Bu Nila memasuki ruangan untuk melapor. Setelah bincang bincang sedikit dengan petugas, kamipun dipersilakan untuk memasuki ruangan kecil di sebelah ruangan utama. Aku dan Bu Nila disambut dengan hangat oleh Meneer Adduo, PK, si polisi ganteng, panggilan buat dia.. Dia dengan sabar menanyai ttg alasan kedatangan kami ke kantor polisi.. Setelah semua data yang dia perlukan cukup, dia segera membuat laporan kehilangan untukku.. Dia pun bercerita kalau hari itu, aku bukanlah orang pertama yang kecopetan.. Tapi banyak sekali… Whuuaaa… Pengen nangis deh aku saat itu.. Merinding rasanya hati ini.. Dari bersembilan ini, ternyata aku lah yang menarik hatinya hiks hiks…Walaupun begitu, aku sempat berujar alhamdulillah…aku hanya kehilangan dompet aja.. Fisik dan yang lainnya tak kena..#hiburku dalam hati#. Selidik punya selidik, ternyata kota Aachen, jerman ini, terkenal juga dengan copetnya.. Copet perlente… Karena semua pencopetnya berbusana bak turis.. Setelah semua laporan selesai, kami pun segera mencari halte bis terdekat menuju stasiun. Karena rombongan bis telah pulang duluan, akhirnya kami pulang dengan kereta.

Rupanya halte bis menuju ke stasiun kereta ini deket banget.. Tapi karena kami khawatir jauh, akhirnya kami naik bis saja.. Seperti halnya keterangan menuju kantor polisi.. Katanya dekat, hanya 20 menit, eh ternyata lumayan jauh juga.. Jadi untuk menghindari hal itu, akhirnya kami naik bis saja… Eh bener aja, lumayan jauh juga tuh jarak halte tempat kami menyetop bis dengan stasiun, walaupun hanya beda 1 halte.

Akhirnya sampai lah kami di stasiun Aachen Hbf pukul 19.30. Kami segera mencari tempat pembelian tiket.. Tiket menuju Schiphol Amsterdam harganya lumayan murah juga ternyata, apalagi ini karena rombongan. Per orangnya hanya 15 EURO an, walaupun 4 kali pindah2 kereta, yaitu di Haaelen, Stiddart, Utrech Central dan Schiphol.. Kami mendapat tiket kereta yang jam 20.30 dan diperkirakan akan tiba di schiphol jam 00.15. Setelah selesai membeli tiket, kami segera mencari makan. Kasian perut kami terlantar.. karena kami tak mau ketinggalan kereta , akhirnya kami hanya membeli Burger Mac Donals..  Restoran terdekat dan tercepat dari tempat keberangkatan. Setelah memesan makanan dan minuman, kami pun segera menuju ke atas.. Pikiran kami lebih baik makan diatas supaya tidak ketinggalan kereta.. Tapi akhirnya kami kembali lagi ke bawah, ke tempat Mac D, karena kami tak kuat dengan dinginnya malam yang menyusup kulit. Setelah selesai makan, kami pun segera beranjak ke atas untuk segera menunggu kereta.. Baru beberapa lama menunggu, ada pengumuman bahwa kereta menuju Amsterdam mengalami keterlambatan.. Kami pun harus lebih lama menunggu.. Kami pun tak mau kehilangan momen di stasiun ini.. Mas Herwin segera menjepretkan kameranya.. Ceess.. Aku pun tak mau ketinggalan untuk berfoto.. Kuhiburkan hatiku untuk bisa ikut berbaur dengan keceriaan temen2..

Tak lama kemudian, datanglah kereta yang kami nanti.. Setelah mendapat tempat duduk yang nyaman, kami pun segera berbaur.. Berceita dan tertawa bersama.. Ada saja hal yang diobrolkan.. Aku nggak bisa banyak bercanda karena pikiranku melayang jauhhh.. Terlebih, aku ingat pada dua malaikat kecilku.. Mereka pasti menungguku dengan was was.. Karen sebelum berangkat, aku bilang mungkin pulangnya jam 7 malem an.. Eh ini sampe jam 12 masih di dalam kereta.. Aku hanya bilang, pulangnya terlambat karena ada sesuatu hal yang terjadi.. Untungnya anak-anakku bukan tipe anak2 yang rewel.. mereka sangat pintar dan sedikit bijaksana.. Mereka mengerti banget posisi ibunya selama di Holland ini.. Terima kasih ya Allah atas segala karunia Mu

Sebenarnya ada rasa tak enak terhadap semua teman temanku ini.. Seharusnya mereka mendapatkan hiburan/liburan yang sesuai dengan yang diimpikan.. Belanja coklat Lindt, cookis2 jerman yang terkenal enak, souvenir souvenir, shopping shopping khas Aachen dll.. Maafin aku ya temen-temen.. Aku juga sebenarnya tak mau hal ini terjadi.. Tapi rupanya Allah mentakdirkan kita menikmati jalan2 ke Aachen ini seperti ini.. Semoga Tuhan YME membalas semua kebaikan teman2 ini.. Aamiin.. Kalian telah menemaniku dalam menghadapi situasi yang sulit ini.. Kalian telah memberiku suatu pengalaman dan pelajaran atas nilai suatu persahabatan.. Rasanya, hatiku bisa melihat tulusnya persahabatan yang kalian ulurkan.. Aku tak akan melupakan kejadian ini.. Terlebih pada Bu Nila.. Aku mengucapkan banyak banyak terima kasih.. Dengan semua pengalaman , kelembutan , kebaikan ,dukungan dan semua yang ada pada ibu.. Semoga Allah membalas semua kebaikan ibu.. Aamiin YRA..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar