Aku bener bener dibikin keki
selama tinggal di Belanda ini. Tidak bisa mengapresiasikan semua uneg uneg atau
bahan cerita dengan baik. Bagaimana tidak? Hampir 90% penduduk disini memakai
bahasa lokal, bahasa belanda ,bahasa yang sama sekali belum aku kuasai.
Sementara, aku setiap hari berhubungan dengan mereka. Dengan pelayan toko,
dengan tetangga sebelah, dengan supir bis, dengan orang yang kujumpai di jalan
dll. Maklumlah, hampir tiap hari aku belanja di centrum, sebuah pusat pertokoan
dimana kami biasa membeli bahan-bahan pokok.
Bahkan untuk membeli garam pun, aku harus ke centrum itu.. Kalau di
Indonesia, nggak masalah, warung kecil tiap jengkal ada. Lah disini? Tidak ada
warung kecil.. Disamping itu juga, semua kegiatan/kursus2 yang diadakan, bahasa
pengantarnya bahasa belanda.. Jadi bagaimana aku bisa ikut kursus, kalau aku
sama sekali nggak bisa bahasa bahasa belanda?
Akhirnya, dengan alasan alasan
diatas, terpaksa deh aku ikut kursus bahasa belanda. Sebenarnya aku mencari kursus
gratis yang biasa diadakan di pemerintah belanda ini/gemente. Tapi rupanya mulai tahun 2010 kemaren, kursus
gratis itu sudah ditiadakan. Ya sudah lah, daripada nggak kursus kursus mulu, dan
aku kayak kambing congek kalau mereka lagi ngobrol, akhirnya aku daftar ke
suatu lembaga kursus di Amstelveen Centrum. Namanya….. Aku memilih tempat ini,
karena jaraknya yang tak terlalu jauh, waktunya tidak terlalu lama, juga
biayanya terjangkau sama kocek. Biayanya 475 EURO, dicicil selama 3 bulan. Sebenarnya
ada yang lebih murah dan yang lebih pas buat aku yang pemula banget. Cuman
waktu itu aku daftarnya terlambat. Semua paket murmer sudah full.. Tinggal 1
kursus intensif yang aku ikuti sekarang. Ya sudahlah , akhirnya kuambil saja
paket intensive ini.
Kursusku dimulai hari Rabu tanggal
06 April 2011 jam 19.00 sampai dengan jam 22.00. Sebulan pertama hari Senin dan
Rabu, namun sekarang Senin dan Kamis. Sekarang
sudah memasuki bulan ketiga. Biasanya aku pergi ke tempat kursus naik Bis 199,
jurusan Schiphol Plaza. Atau kadang kadang diantar suami kalau waktunya sudah
mepet. Kalau aku kursus, biasanya suamiku pulang lebih cepat dari biasanya agar
dapat menjaga anak-anak. Tapi kalau suami sedang banyak pekerjaan atau dines,
terpaksa aku bolos.. Ya gimana lagi, kasian kalau harus meninggalkan mereka
hanya berdua.. Tidak ada tetangga yang bisa kutitipkan mereka. Jadi inget
tetangga di Indonesia. Kami suka saling menitipkan kalau mau pergi jauh hiks.
Guruku bahasaku bernama Cokky, sementara temen
temenku berasal dari beberapa negara. Semuanya berjumlah 8 orang. Sharrel dan
Shamen dari India, Nick dari Canada, Timna dari Polandia, Oriana dari
Venezuala, Hiroko dari Jepang, Ana dari China, dan Sisi dari Malaysia.
Tingkatan penguasaan diantara kami pun berbeda.. Ada yang sudah pintar dan
lancer, dan ada yang sama sekali masih gelap, yaitu aku sendiri hiks hiks,.
Maklumlah, aku kan paling baru di negei kincir angin ini.. Ditambah, aku paling
nggak pede kalau ngomong dutch..Halah ngeles he he.. Diantara siswa dalam kelas
ini, munkin aku yang paling tuwir kali ya.. Rata rata mereka berusia 20-25 tahun
dan belum menikah.. Hanya aku yang sudah punya buntut.. Tapi aku sangat senang
bisa bertemu dan dekat bersama mereka.. Serasa muda lagi deh aku..
Sebenarnya suasana belajar di kelas
sangat menyenangkan, walaupun kadang suka nyebelin juga. Menyenangkan, karena
guru dan teman temen kursusku baik semuanya. Kami saling memahami antara yang
satu dengan yang lainnya. Menyebalkan, karena pengantar bahasanya bahasa
belanda langsung. Rasanya aku suka keblinger kalau denger dosenku ngajar.. Udah
mah vocab dutchku masih sangat terbatas, eh ini malah dengerin dosen ngajar..Aku
sempat protes juga dengan masalah ini.. Juga beberapa temen temenku. Kami
menganjurkan bagaimana kalau penyampaiannya bahasa Inggris saja.. Karena
sebagian besar dari kami memakai bahasa Inggris..Tapi guruku keukeuh mau pake
bahasa belanda.. O alah.. Akhirnya dia ngaku juga, rupanya dia nggak bisa
ngomong bahasa inggris dengan baik. Lagian alesannya, biar kami bisa cepat berbicara
bahasa belanda… Yaaa sudahlah..kamipun mengalah,terutama aku.. Setiap dia
nerangin dan aku tak mengerti, aku langsung angkat jari dan bilang, “ Ik
begript niet”, artinya aku tak mengerti.. Dia pun akhirnya menjelaskan ..
Demikian pula dengan teman teman lain.. Salutnya disini, saat kita bertanya
sesuatu yang sebenarnya sangat mudah, yang laen tidak akan menertawakan atau
melihat aneh kepada kita.. Setiap aku
mau bertanya, dilarang memakai bahasa inggris.. Kadang aku suka bertanya dulu
sama Sharrel,temen Indiaku kalau mau bertanya sesuatu.. Kebetulan dia bisa
sedikit berbicara belanda.Aku tanya dia memakai bahasa inggris, lalu aku
bertanya kembali ke Miss Cokyy dalam bahasa belanda.. Ribet sih emang, tapi
itulah guruku. Dia mau aku bisa ngomong bahasa belanda. Sering aku bawa kamus
belanda-indonesia atau search “google translate”. Biar bisa translate kalau ada
yang tak kumengerti.. Materi pelajarannya, mengikuti buku panduan yang telah
ditentukan, reading, writing,listening dan conversation.. Khusus conversation, aku benar benar harus
ekstra keras.. lidahku harus pinter berubah posisi kalau mau ngomong dutch ini
he he.. Lidahku harus bisa membiasakan membaca huruf “g” jadi “h” , “j” jadi
“y” dan laen laen.. Jam 20.45-21.00,
biasanya kami break sebentar. Dan break ini harus dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.. setiap siswa diwajibkan untuk keluar kelas dan menghirup udara
segar.. Guruku suka minta maaf padaku karena dia tidak bisa mengajar aku dengan
baik.. Keren kan? Guru minta maaf... Nggak kaya di negeri kita kan? Ngerti
nggak ngerti, siswa harus ngerti he he.. Padahal yang salah, ya aku lah..
Kenapa aku mesti ngambil kursus level tinggi, bukan beginner dulu he he..
Pernah sekali waktu, beliau memberikanku les privat padaku dan temanku dari
Polandia.. Benar benar aku salut dan bangga dengan guru disini.. Sangat
bertanggung jawab terhadap siswanya.. Dengan kondisi guruku itu, aku jadi lebih
pede, tidak malu salah ngomong.. Dengan terbata-bata, kaya anak kecil belajar
bicara, aku selalu berusaha memberanikan diri untuk berbicara dalam bahasa
belanda setiap mau bertanya ataupun ngobrol… Lumayan lah.. Bila jam telah
menjukkan. 22.00, maka pelajaran tuh pasti “teng selesai”, bagaimanapun
nanggungnya juga materi yang disampaikan. Tidak pernah kurang ataupun lebih..
Sekarang Alhamdulillah, sedikit sedikit aku udah mulai
mengerti kalau ada yang ngobrol… Bahkan aku udah mulai pede nanya dalam bahasa
belanda kalau sedang di toko, atau ketemu Meneer/Mevrouw .. Walaupun ujung
ujungnya entar dicampur juga dengan bahasa Inggris.. Aku hanya berharap, semoga
dengan lancarnya bahasa belandaku, maka lancar pula semua aktivitas kesehari
harianku, dan dapat lebih meningkatkan kualitas hidupku disini.. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar