Sabtu, 14 Desember 2013

Kursus Bahasa Belandaku


Aku bener bener dibikin keki selama tinggal di Belanda ini. Tidak bisa mengapresiasikan semua uneg uneg atau bahan cerita dengan baik. Bagaimana tidak? Hampir 90% penduduk disini memakai bahasa lokal, bahasa belanda ,bahasa yang sama sekali belum aku kuasai. Sementara, aku setiap hari berhubungan dengan mereka. Dengan pelayan toko, dengan tetangga sebelah, dengan supir bis, dengan orang yang kujumpai di jalan dll. Maklumlah, hampir tiap hari aku belanja di centrum, sebuah pusat pertokoan dimana kami biasa membeli bahan-bahan pokok.   Bahkan untuk membeli garam pun, aku harus ke centrum itu.. Kalau di Indonesia, nggak masalah, warung kecil tiap jengkal ada. Lah disini? Tidak ada warung kecil.. Disamping itu juga, semua kegiatan/kursus2 yang diadakan, bahasa pengantarnya bahasa belanda.. Jadi bagaimana aku bisa ikut kursus, kalau aku sama sekali nggak bisa bahasa bahasa belanda?

Akhirnya, dengan alasan alasan diatas, terpaksa deh aku ikut kursus bahasa belanda. Sebenarnya aku mencari kursus gratis yang biasa diadakan di pemerintah belanda ini/gemente.  Tapi rupanya mulai tahun 2010 kemaren, kursus gratis itu sudah ditiadakan. Ya sudah lah, daripada nggak kursus kursus mulu, dan aku kayak kambing congek kalau mereka lagi ngobrol, akhirnya aku daftar ke suatu lembaga kursus di Amstelveen Centrum. Namanya….. Aku memilih tempat ini, karena jaraknya yang tak terlalu jauh, waktunya tidak terlalu lama, juga biayanya terjangkau sama kocek. Biayanya 475 EURO, dicicil selama 3 bulan. Sebenarnya ada yang lebih murah dan yang lebih pas buat aku yang pemula banget. Cuman waktu itu aku daftarnya terlambat. Semua paket murmer sudah full.. Tinggal 1 kursus intensif yang aku ikuti sekarang. Ya sudahlah , akhirnya kuambil saja paket intensive ini.

Kursusku dimulai hari Rabu tanggal 06 April 2011 jam 19.00 sampai dengan jam 22.00. Sebulan pertama hari Senin dan Rabu, namun sekarang  Senin dan Kamis. Sekarang sudah memasuki bulan ketiga. Biasanya aku pergi ke tempat kursus naik Bis 199, jurusan Schiphol Plaza. Atau kadang kadang diantar suami kalau waktunya sudah mepet. Kalau aku kursus, biasanya suamiku pulang lebih cepat dari biasanya agar dapat menjaga anak-anak. Tapi kalau suami sedang banyak pekerjaan atau dines, terpaksa aku bolos.. Ya gimana lagi, kasian kalau harus meninggalkan mereka hanya berdua.. Tidak ada tetangga yang bisa kutitipkan mereka. Jadi inget tetangga di Indonesia. Kami suka saling menitipkan kalau mau pergi jauh hiks.

 Guruku bahasaku bernama Cokky, sementara temen temenku berasal dari beberapa negara. Semuanya berjumlah 8 orang. Sharrel dan Shamen dari India, Nick dari Canada, Timna dari Polandia, Oriana dari Venezuala, Hiroko dari Jepang, Ana dari China, dan Sisi dari Malaysia. Tingkatan penguasaan diantara kami pun berbeda.. Ada yang sudah pintar dan lancer, dan ada yang sama sekali masih gelap, yaitu aku sendiri hiks hiks,. Maklumlah, aku kan paling baru di negei kincir angin ini.. Ditambah, aku paling nggak pede kalau ngomong dutch..Halah ngeles he he.. Diantara siswa dalam kelas ini, munkin aku yang paling tuwir kali ya.. Rata rata mereka berusia 20-25 tahun dan belum menikah.. Hanya aku yang sudah punya buntut.. Tapi aku sangat senang bisa bertemu dan dekat bersama mereka.. Serasa muda lagi deh aku..

Sebenarnya suasana belajar di kelas sangat menyenangkan, walaupun kadang suka nyebelin juga. Menyenangkan, karena guru dan teman temen kursusku baik semuanya. Kami saling memahami antara yang satu dengan yang lainnya. Menyebalkan, karena pengantar bahasanya bahasa belanda langsung. Rasanya aku suka keblinger kalau denger dosenku ngajar.. Udah mah vocab dutchku masih sangat terbatas, eh ini malah dengerin dosen ngajar..Aku sempat protes juga dengan masalah ini.. Juga beberapa temen temenku. Kami menganjurkan bagaimana kalau penyampaiannya bahasa Inggris saja.. Karena sebagian besar dari kami memakai bahasa Inggris..Tapi guruku keukeuh mau pake bahasa belanda.. O alah.. Akhirnya dia ngaku juga, rupanya dia nggak bisa ngomong bahasa inggris dengan baik. Lagian alesannya, biar kami bisa cepat berbicara bahasa belanda… Yaaa sudahlah..kamipun mengalah,terutama aku.. Setiap dia nerangin dan aku tak mengerti, aku langsung angkat jari dan bilang, “ Ik begript niet”, artinya aku tak mengerti.. Dia pun akhirnya menjelaskan .. Demikian pula dengan teman teman lain.. Salutnya disini, saat kita bertanya sesuatu yang sebenarnya sangat mudah, yang laen tidak akan menertawakan atau melihat  aneh kepada kita.. Setiap aku mau bertanya, dilarang memakai bahasa inggris.. Kadang aku suka bertanya dulu sama Sharrel,temen Indiaku kalau mau bertanya sesuatu.. Kebetulan dia bisa sedikit berbicara belanda.Aku tanya dia memakai bahasa inggris, lalu aku bertanya kembali ke Miss Cokyy dalam bahasa belanda.. Ribet sih emang, tapi itulah guruku. Dia mau aku bisa ngomong bahasa belanda. Sering aku bawa kamus belanda-indonesia atau search “google translate”. Biar bisa translate kalau ada yang tak kumengerti.. Materi pelajarannya, mengikuti buku panduan yang telah ditentukan, reading, writing,listening dan conversation..  Khusus conversation, aku benar benar harus ekstra keras.. lidahku harus pinter berubah posisi kalau mau ngomong dutch ini he he.. Lidahku harus bisa membiasakan membaca huruf “g” jadi “h” , “j” jadi “y” dan laen laen.. Jam  20.45-21.00, biasanya kami break sebentar. Dan break ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.. setiap siswa diwajibkan untuk keluar kelas dan menghirup udara segar.. Guruku suka minta maaf padaku karena dia tidak bisa mengajar aku dengan baik.. Keren kan? Guru minta maaf... Nggak kaya di negeri kita kan? Ngerti nggak ngerti, siswa harus ngerti he he.. Padahal yang salah, ya aku lah.. Kenapa aku mesti ngambil kursus level tinggi, bukan beginner dulu he he.. Pernah sekali waktu, beliau memberikanku les privat padaku dan temanku dari Polandia.. Benar benar aku salut dan bangga dengan guru disini.. Sangat bertanggung jawab terhadap siswanya.. Dengan kondisi guruku itu, aku jadi lebih pede, tidak malu salah ngomong.. Dengan terbata-bata, kaya anak kecil belajar bicara, aku selalu berusaha memberanikan diri untuk berbicara dalam bahasa belanda setiap mau bertanya ataupun ngobrol… Lumayan lah.. Bila jam telah menjukkan. 22.00, maka pelajaran tuh pasti “teng selesai”, bagaimanapun nanggungnya juga materi yang disampaikan. Tidak pernah kurang ataupun lebih..

Sekarang  Alhamdulillah, sedikit sedikit aku udah mulai mengerti kalau ada yang ngobrol… Bahkan aku udah mulai pede nanya dalam bahasa belanda kalau sedang di toko, atau ketemu Meneer/Mevrouw .. Walaupun ujung ujungnya entar dicampur juga dengan bahasa Inggris.. Aku hanya berharap, semoga dengan lancarnya bahasa belandaku, maka lancar pula semua aktivitas kesehari harianku, dan dapat lebih meningkatkan kualitas hidupku disini.. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar