Sabtu, 14 Desember 2013

Ketika Suara Adzan Berkumandang


Sejak anakku yang kecil bercerita bahwa soto ayam yang ada di mesjid tempat dia jum’at an enak, aku langsung tertarik untuk ikut ke mesjid itu. Karena ku dengar, disamping soto ayam, risoles, juga ada bakso. Katanya bakso nya juga enak. Hobiku makan bakso akhirnya terusik. Ya, sudah 2 bulan aku tidak makan bakso yang enak.  Ketika di Indonesia, minimal sekali dalam seminggu , aku harus mampir ke Emak Sumedang.

Tak terasa, sampailah hari yang kutunggu. Alhamdulillah hari jum at lagi nih, pikirku.. Pikiranku sudah terfokus pada bakso.  Hari itu bulan Oktober 2010. Aku lupa deh tanggalnya .Suamiku  sampai di rumah jam 12.30 waktu NL untuk menjemput anakku yang kecil. Tapi aku sudah berniat untuk ikut dengan mereka untuk sholat jum’at sekalian makan bakso.  Akupun bersiap2 merapikan diri. Kusiapkan peralatan sholat ,seperti mukena, sajadah dll . Setelah rapi semua, kamipun akhirnya pergi ke mesjid Euro Muslim, letaknya sekitar Ekingenstrat, daerah Amsterdam.  Sepanjang perjalanan kami mengobrol panjang lebar. Tak terasa, sampe jualah di tempat tujuan.

Setelah parkir mobil, aku langsung berjalan di sepanjang jalan utama. Mataku menoleh ke kiri dan kanan. Mana yang jualannya ya? Kok nggak ada… Trus suamiku bilang bahwa kita sudah nyampe, dan aku masuk ke sebuah apartemen. Mana mesjidnya ya? Rupanya mesjid yang dimaksud disini hanya berupa bangunan apartemen. Akupun masuk ke ruangan apartemen dari arah sebelah kiri. Setelah ku ketuk dan memberi salam, aku langsung masuk ke mushola. Ya aku bilang mushola, karena tempatnya sangat kecil.  Katanya sih dari 2 buah apartemen yang dijadikan mesjid. Subhanallah, aku menemukan banyak  saudara2 ku seiman dari Indonesia yang juga akan menunaikan sholat jum’at. Alhamdulillah jamaah perempuan nya juga banyak, termasuk jamaah yang berasal dari Turki. Setelah kujabat erat satu persatu semua jamaah wanita itu, aku langsung mencari posisi duduk yang nyaman buat aku sholat nanti. Kupakai mukena dan kurapikan semua peralatan sholatku. Aku sudah siap nih buat sholat.

Alhamdulillah aku tak kesiangan nih.. Kudengarkan dengan khusuk ketika khotib berceramah. Kuresapin benar apa yang disampaikannya.. Duh nyaman sekali rasanya hati ini ketika mendengarnya.Tak berapa lama, dari arah depan, ada semacam pengumuman untuk kami para jamaah tentang agenda kegiatan mesjid dll. Kemudian disambung dengan suara adzan. Saat muadzin mengumandangkan suara adzannya, hatiku bergetar. Dadaku bergoncang.. Apakah aku bermimpi? Hatiku menangis haru.. Subhanalloh.. Allahu akbar …Ya Allah Ya Robbi, telah lama aku tak mendengar suara panggilan Mu ini. 2 bulan sudah aku tak mendengar langsung suara adzan. Aku menangis.. aku bersimpuh.. Aku rindu panggilan mu Ya Allah.. Aku rindu rumah Mu… Tak terasa air mataku mengalir dengan deras, sampai mukena yang kupergunakan basah dengan air mata.. menyeruak rasa sedih yang dalam ketika kudengar suara adzan itu.. Kesedihan yang amat dalam.  Kesedihan karena kerinduan yang yang tak tertahankan..Kuresapin benar2 arti baris perbaris ayat adzan itu..Rasanya sejuk sekali hati ini.. Ya Allah, terima kasih,puji syukur kupanjatkan pada Mu, karena Kau memberi petunjuk padaku untuk datang ke mesjid ini… Sakit rasanya hati ini jauh dari Mu Ya Allah…  Aku hanya berharap, semoga ini merupakan awal bagiku untuk lebih dekat dengan mu di Netherlands ini.. Aku hanya berharap, semoga di tengah keterasinganku hidup di negeri orang ini, aku masih terus merasakan belaian kasih Mu, belaian ayat-ayat Mu. Jangan jadikan hati kami keras walaupun kondisi lingkungan kami seperti ini… Lingkungan yang jauh dari suasana Islami.. Dimana hal hal bathil selalu ada di depan mata kami… bantulah kami agar hati ini selalu rindu pada Mu Ya Allah.. Bantu lah kami agar hati ini senantiasa dekat dengan mu.. Engkau pemilik alam semesta ini.. Engkau pemilik hati ini… Hanya keada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami minta pertolongan.. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus Ya Allah Ya Robbi, karena hanya petunjuk Mu lah petunjuk yang sebenar2nya..

Sejak hari itu, aku  berniat untuk datang kembali ke mushola itu bukan karena bakso, tapi karena kerinduanku untuk mendengar suara adzan. Suara adzan yang mampu memasuki relung hatiku yang paling dalam. Suara adzan yang mampu mengobati kerinduan seorang hamba akan Kholik Nya..Semoga dengan niatku ini, Allah akan selalu memberikan aku kemudahan, kelancaran dalam mengejar ridho dan maghfirah Nya selama di Netherlands ini…Aamiin..


Amsterdam, Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar