Sejak anakku yang kecil bercerita
bahwa soto ayam yang ada di mesjid tempat dia jum’at an enak, aku langsung
tertarik untuk ikut ke mesjid itu. Karena ku dengar, disamping soto ayam,
risoles, juga ada bakso. Katanya bakso nya juga enak. Hobiku makan bakso
akhirnya terusik. Ya, sudah 2 bulan aku tidak makan bakso yang enak. Ketika di Indonesia, minimal sekali dalam
seminggu , aku harus mampir ke Emak Sumedang.
Tak terasa, sampailah hari yang
kutunggu. Alhamdulillah hari jum at lagi nih, pikirku.. Pikiranku sudah
terfokus pada bakso. Hari itu bulan
Oktober 2010. Aku lupa deh tanggalnya .Suamiku sampai di rumah jam 12.30 waktu NL untuk
menjemput anakku yang kecil. Tapi aku sudah berniat untuk ikut dengan mereka
untuk sholat jum’at sekalian makan bakso. Akupun bersiap2 merapikan diri. Kusiapkan
peralatan sholat ,seperti mukena, sajadah dll . Setelah rapi semua, kamipun
akhirnya pergi ke mesjid Euro Muslim, letaknya sekitar Ekingenstrat, daerah
Amsterdam. Sepanjang perjalanan kami
mengobrol panjang lebar. Tak terasa, sampe jualah di tempat tujuan.
Setelah parkir mobil, aku
langsung berjalan di sepanjang jalan utama. Mataku menoleh ke kiri dan kanan.
Mana yang jualannya ya? Kok nggak ada… Trus suamiku bilang bahwa kita sudah nyampe,
dan aku masuk ke sebuah apartemen. Mana mesjidnya ya? Rupanya mesjid yang
dimaksud disini hanya berupa bangunan apartemen. Akupun masuk ke ruangan
apartemen dari arah sebelah kiri. Setelah ku ketuk dan memberi salam, aku
langsung masuk ke mushola. Ya aku bilang mushola, karena tempatnya sangat
kecil. Katanya sih dari 2 buah apartemen
yang dijadikan mesjid. Subhanallah, aku menemukan banyak saudara2 ku seiman dari Indonesia yang juga
akan menunaikan sholat jum’at. Alhamdulillah jamaah perempuan nya juga banyak,
termasuk jamaah yang berasal dari Turki. Setelah kujabat erat satu persatu
semua jamaah wanita itu, aku langsung mencari posisi duduk yang nyaman buat aku
sholat nanti. Kupakai mukena dan kurapikan semua peralatan sholatku. Aku sudah
siap nih buat sholat.
Alhamdulillah aku tak kesiangan
nih.. Kudengarkan dengan khusuk ketika khotib berceramah. Kuresapin benar apa
yang disampaikannya.. Duh nyaman sekali rasanya hati ini ketika mendengarnya.Tak
berapa lama, dari arah depan, ada semacam pengumuman untuk kami para jamaah
tentang agenda kegiatan mesjid dll. Kemudian disambung dengan suara adzan. Saat
muadzin mengumandangkan suara adzannya, hatiku bergetar. Dadaku bergoncang..
Apakah aku bermimpi? Hatiku menangis haru.. Subhanalloh.. Allahu akbar …Ya Allah
Ya Robbi, telah lama aku tak mendengar suara panggilan Mu ini. 2 bulan sudah
aku tak mendengar langsung suara adzan. Aku menangis.. aku bersimpuh.. Aku
rindu panggilan mu Ya Allah.. Aku rindu rumah Mu… Tak terasa air mataku
mengalir dengan deras, sampai mukena yang kupergunakan basah dengan air mata..
menyeruak rasa sedih yang dalam ketika kudengar suara adzan itu.. Kesedihan
yang amat dalam. Kesedihan karena
kerinduan yang yang tak tertahankan..Kuresapin benar2 arti baris perbaris ayat
adzan itu..Rasanya sejuk sekali hati ini.. Ya Allah, terima kasih,puji syukur
kupanjatkan pada Mu, karena Kau memberi petunjuk padaku untuk datang ke mesjid
ini… Sakit rasanya hati ini jauh dari Mu Ya Allah… Aku hanya berharap, semoga ini merupakan awal
bagiku untuk lebih dekat dengan mu di Netherlands ini.. Aku hanya berharap,
semoga di tengah keterasinganku hidup di negeri orang ini, aku masih terus
merasakan belaian kasih Mu, belaian ayat-ayat Mu. Jangan jadikan hati kami
keras walaupun kondisi lingkungan kami seperti ini… Lingkungan yang jauh dari
suasana Islami.. Dimana hal hal bathil selalu ada di depan mata kami… bantulah
kami agar hati ini selalu rindu pada Mu Ya Allah.. Bantu lah kami agar hati ini
senantiasa dekat dengan mu.. Engkau pemilik alam semesta ini.. Engkau pemilik
hati ini… Hanya keada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami minta
pertolongan.. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus Ya Allah Ya Robbi, karena
hanya petunjuk Mu lah petunjuk yang sebenar2nya..
Sejak hari itu, aku berniat untuk datang kembali ke mushola itu
bukan karena bakso, tapi karena kerinduanku untuk mendengar suara adzan. Suara
adzan yang mampu memasuki relung hatiku yang paling dalam. Suara adzan yang
mampu mengobati kerinduan seorang hamba akan Kholik Nya..Semoga dengan niatku ini,
Allah akan selalu memberikan aku kemudahan, kelancaran dalam mengejar ridho dan
maghfirah Nya selama di Netherlands ini…Aamiin..
Amsterdam, Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar