Sabtu, 14 Desember 2013

Administrasi Belanda Yang Bikin Bete


Sampai sekarang aku masih terkaget-kaget dengan sakleknya administrasi Belanda yang ribet dan tak kenal kompromi. Entahlah ini peristiwa yang kesekian kalinya yang kuhadapi.

Sore itu, Kamis, tanggal 21 Juni 2012 jam 16.30 waktunya anak2 untuk les renang.. Menurut perhitunganku sih, ini adalah pertemuan renang yang 6 (dari 8 pertemuan yang dijanjikan). Kami pun buru2 datang ke kolam renang supaya tidak terlambat. Karena di sini.., terlambat semenitpun tak boleh ikut les, tetapi tetap dipotong jumlah pertemuannya.. Ngak mau rugi kan? N mereka tak mau tau apapun alasannya. Dan ribetnya, kalau ada hal hal yang mau disampaikan, harus ke administrasi, bukan ke penjaga loketnya. Capek kan? Jadi kalau ada urgent2, kita akan kesulitan untuk minta ijinnya.

Seperti halnya sore itu.. Rupanya pertemuan les anak2ku sudah habis. Anakku tak diijinkan masuk sama sekali. Dia nyuruh aku untuk membayar terlebih dahulu. Dan parahnya, untuk pembayarannya harus pake PIN ATM. Haaah?? ..Mampus deh.. Rupanya aku nggak bawa kartu ATM ku. Akupun segera memohon dan menawar penjaganya supanya anakku diperbolehkan masuk sembari aku pulang dulu. Rencanaku aku mau pulang dulu ngambil dompet kecilku yang berisi kartu ATM. Toh jaraknya cuman 10 menit ini. Tau nggak kawan jawabannya? TIDAK BISA!!! Benar2 gila kan?  Dia tak mau tau semua alasan yang kuberikan. Dan dia tak bergeming walaupun melihat wajah polos anakku yang penuh kekecewaan. Benar2 negara tak berperasaan. Segitu sakleknya kah tinggal di sini? Segitu parahnya kah administrasi di sini. Saat kutanya dan kukonfirmasikan masalah perbedaan les ini, mereka pun tak mau tau.. Karena menurut catatan mereka, pertemuan minggu lalu adalah yang ke 8 atau terakhir.
Akupun tak mau menyerah begitu saja. Kucoba baik baik untuk membicarakannya lagi.. Tetep tidak bisa..

Aku benar-benar bĂȘte dibuatnya. Kenapa sih aturan disini saklek banget? Kenapa sih sama sekali tak ada pertimbangannya? Kenapa sih bagian di loket tak mau tau sama sekali? Mereka tidak menghargai sama sekali perjuangan kami untuk datang ke kolam renang ini.. Kalau nggak inget kepentingan anakku, rasanya aku males dan bĂȘte banget berhubungan sama orang-orang ini. Ditambah, mukanya juga haduh jutek banget.. Mentang mentang aku nggak bisa bahasa Belanda, mereka seenaknya aja memperlakukan kami seperti ini.. Emang dari awalnya urusan renang ini udah ribet banget…  Aku yang maksa supaya masuk kelas ini.. Karena kalau nggak maksa begini, anaku kebagiannya bulan September. Kelamaan kan?

Akhirnya, untuk menghilangkan kebeteanku ini, aku segera menyingkir sambil terus menggerutu. Aku  benar benar nggak habis pikir dengan negeri ini. Negeri yang penuh aturan.., negeri sampai kita tak memiliki kesempatan untuk berargumen ataupun punya sedikit tenggang rasa.
Semoga pengalamanku ini bisa menjadikan aku untuk lebih berhati-hati dalam memutuskan suatu keikutsertaan kursus. Karena ..semua kursus yang ada disini, sistemnya adalah bayar di muka.. Dan uang tidak akan bisa kembali kalau menurut mereka alasannya tidak masuk akal…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar