Selasa, 17 Desember 2013

Ketika Si Bule bilang "Islam itu identik dengan teroris"

Selama ini , ketika aku masih di Indonesia aku hanya membaca dari berita - berita atau dari tementemen yang pernah tinggal di luar negeri yang mengatakan bahwa islam itu identik dengan teroris bahkan sebaliknya. Namun kini, saat kutinggal di Belanda, aku mendengar sendiri tentang hal itu.
Ceritanya, saat itu aku baru pulang dari Diemen, ke rumah temanku, mbak Agnes. Saat itu aku berlari2 kecil ke arah peron kereta yang menuju ke Schiphol. Aku tak boleh ketinggalan kereta, karena kasian anak2ku kutinggalkan berdua di hotel (sambil kutitipkan ke manajemen hotel tentunya).
' Is the train to Schiphol ?" tanyaku pada seorang gadis bule manis.
" Yess, right .." jawabnya
" Thank you.." timpalku.
Di gerbong itu hanya ada empat orang. Aku, gadis manis itu, lelaki tua dan seorang wanita berpakaian biru (kayanya petugas kereta kali ya..)
Akhirnya kami pun terlibat dlm obrolan ringan. Biasalah.., pertanyaan pertama buat yang baru kenal hehe..
Tiba2 wanita berpakaian biru itu bertanya " Apakah kamu dari Indonesia?"
" Iya Bu.." jawabku senang.. Sesuatu banget deh di negeri Belanda ini aku bisa bertemu dengan orang Indonesia..
Akhirnya kamipun berkenalan.. Rupanya dia adalah bule campuran. Bapaknya dari Belanda dan ibunya dari Indonesia.

Sebenarnya aku tau sih kenapa dia bisa nebak aku berasal darimana, dari wajah asiaku dan kerudungku. Tapi untuk memastikannya, akupun bertanya padanya " darimana ibu tau kalau aku dari Indonesia ?" .
" Dari pakaian anda"  jawabnya..
" O ya? Koq bisa begitu?" tanyaku penasaran
" Yaa, karena hampir semua orang Indonesia memakai kerudung" jawabnya enteng.
Walah koq ngawur gitu toh Bu? , pikirku
" Bu, saya memakai kerudung ini bukan karena orang Indonesia, tapi karena saya muslimah/ wanita islam"  sahutku.
" Tapi Indonesia kebanyakannya islam kan? " tanyanya
" Iya betul.. Sebagian besar penduduknya beragama Islam. Tapi ibu tau nggak? Di Indo ada 6 agama dan kepercayaan yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Khong hucu. Dan tak semua wanita islam itu memakai kerudung koq" jelasku.
" Oh begitu? " timpalnya.. " Lalu kenapa Negara anda banyak terorisnya? Bukankah teroris itu beragama islam? Jadi agama anda identik dengan teroris?" tanyanya nyerocos..
Haduh haduh.. Ini pertanyaan udah sensitive banget nih.. Dalam hati aku berdoa pada Allah semoga aku bisa diberi kelancaran dalam menjawabnya. Untung aku udah biasa dengan diskusi seperti ini, jadi aku tetap kalem aja menghadapinya..
" Maaf ya Bu saya sangat tidak setuju kalau ibu mengidentikkan islam adalah teroris ataupun sebaliknya. Mungkin ibu benar bahwa pelakunya itu beragama islam. Tapi saya tidak tau dalil apa yang dipakai mereka untuk mengadakan teror2 itu. Karena dalam agama kami, islam, tak pernah mengajarkan manusia untuk saling membunuh atau memusnahkan. Bahkan rosul sendiripun memberikan tauladan pada kami umat nya untuk saling mengasihi, walaupun berbeda keyakinan. Dikisahkan dulu Rosul kami sangat dibenci oleh seorang kakek yang buta dan beragama Nasrani. Setiap paduka lewat, kakek itu selalu meludahinya. Namun paduka sama sekali tak bergeming dengan tindakan kakek buta itu. Paduka tetap tersenyum dan tetap selalu memberi roti pada kakek buta itu. Dan banyaaakkkk lagi kisah2 panutan buat kami umat nya.." jelasku panjang lebar.
"Oo ya?? Benar seperti itukah?" timpalnya.
" Iya betul Bu.. Jadi maaf ya .. Saya pribadi sangat tidak setuju kalau islam itu adalah teroris ataupun sebaliknya..  Karena islam dan teroris adalah 2 hal yang sangat berbeda.. " timpalku sambil tersenyum..
Kulihat dia mulai sedikit mengerti.. Ya Allah, ternyata agama yang kucintai sepenuh hatiku di negeri orang ini hanya baru segini.. Dan parahnya, yang mencuatnya adalah yang jeleknya..Andaikan mereka tau banyak tentang indahnya islam, mungkin mereka tidak akan berpikiran seperti ini.
" Orang yang banyak menghujat islam karena mereka belum tau tentang indahnya islam Bu.. Bagaimana kita harus berlaku pada orang tua, suami, isteri, keluarga, teman dll.. Banyak sekali muamalah yang harus kami amalkan. Dan semuanya itu berdasarkan contoh dari Rosulullah.. Dan Al Qur an, petunjuk hidup kami memuat secara keseluruhan aspek2 kehidupan buat kami..bla bla.." cerocosku dengan penuh kelembutan..ceile.. 
Kulihat dia mulai sedikit mengerti.. Ya Allah, ternyata agama yang kucintai sepenuh hatiku di negeri orang ini hanya baru segini.. Dan parahnya, yang mencuatnya adalah yang jeleknya..Andaikan mereka tau banyak tentang indahnya islam, mungkin mereka tidak akan berpikiran seperti ini.
Tak terasa, kereta api yang kutumpangi telah sampai Schiphol. Bu Rosnita dan aku pun akhirnya saling bertukar nomor telepon. Dia berharap semoga dapat bertemu kembali denganku untuk berdiskusi kembali.
Mudah2an dengan ilmu yang kumiliki, aku dapat menunjukkan pada mereka, bahwa islam itu indah..islam itu bukan teroris.. Semoga.. Aamiin YRA..



Amsterdam, September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar