Sabtu, 14 Desember 2013

Bangkitlah Tika


Tak terasa 1, 5 tahun sudah mamah meninggalkanku. Rasa sakit itu masih sangat terasa.  Dadaku seperti ditusuk sembilu. Bila kuingat mamah, airmataku berurai deras. Aku tak tau sampai kapan ini berlangsung. Aku hanya berharap, semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaranku pada khususnya.
Tak hanya rasa sakit n nyeri yang kurasa, tapi gairah untuk menulispun redup. Rasanya di otakku kini tak ada ide untuk menulis lagi.. Ya Allah tolonglah aku..

Kuakui, mamah emang adalah salah satu semangatku dalam hidup ini. Cinta dan kasih sayangnya yang sangat tulus, selalu mendorongku untuk selalu berprestasi dan menjadikan beliau bangga padaku. Aku sangat sayang beliau. Apapun kulakukan demi kebahagiaannya.. makanya ketika beliau meninggalkanku untuk selama2nya, rasanya separuh napasku pun pergi. Jiwaku melayang. Rasanya hampa sekali hidupku.. Ditambah, 2 hari setelah kepergiaan mamah, ku harus kembali ke Holland. Lengkaplah sudah penderitaan hatiku.

Kini, aku harus bangkit.. Sudah cukup aku meratapi semua yang terjadi ini. Aku tak mau, mamah sedih karena melihatku terlarut terus dalam kesedihan. Ingin kutemukan lagi tika yang dulu.. Tika yang selalu ceria, tika yang tidak pernah meratap, Tika yang selalu ceria dll.. Ya Allah, tolong ridhoi langkahku ini.. Aamiin YRA


Amsterdam, 4 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar