Kamis, 26 Juni 2014

Manajemen Sampah Rumah Tangga Ala Belanda

Awal datang ke Belanda, aku bener2 dibikin keki deh sama pemisaham sampah di rumah. Bayangkan aja..aku harus memisahkam sampah dalam 6 kategori yg berbeda. Yaitu sampah hijau / organik, sampah kertas, sampah plastik,  sampah pecah belah, sampah industri dan baterai. Sebel kann? Dan jangan pernah ada pikiran nakal untuk mencampur sampah itu, karena nanti akan ketahuan. Di tempat ku tinggal, pemerintah memberikan 3 box tempat sampah besar untuk setiap rumah, yaitu tempat sampah berwarna hitam, hijau dan bertutup biru. Tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik / bekas makanan-makanan, tempat sampah bertutup biru untuk untuk kertas-kertas, tempat sampah berwarna hitam untuk sampah campur-campur selain kertas, plastik , pecah belah dan bekas-bekas makanan/ organik. 

3 tempat sampah inilah yang ada di depan rumah kami


Mobil pengangkut sampah
Untuk sampah pecah belah, baterai, tekstil, biasanya kami membuangnya di tempat pembuangan sampah yang ada di depan apartemen jalan utama. Disana tersedia tempat sampah untuk glass / pecah belah, kertas dan tekstil serta batu baterai.

Tempat pembuangan sampah bau baterai


Ini adalah tempat pembuangan sampah glass , papier dan tekstil

Disamping itu juga pemerintah  sudah memberikan jadwal pemgambilan sampah itu masing2. Ada yg dilakukan tiap minggu ataupun 2 minggu sekali.

Ini adalah kalender pengambilan sampah untuk daerahku..

Dan sampah2 itu hrs ditaruh pada tempatnya dengan rapi alias berada dalam tong sampahnya. Pernah sekali waktu, karena aku mau ngadain pesta/ syukuran khitanan anakku yg kecil , aku membersihkan pekarangan kebun belakang sampai dapat 7 kantung  plastik yang besar. Saat kurapikan kedalam tempat sampah hijau, ternyata hanya bisa memuat 2 karung plastik. Lalu aku nebeng ke tempat sampah 2 orang tetangga . Yang masing-masing cuma bisa 1 tempat sampah. Saat itu ku taruh sampah itu disamping rumahku, kebetulan baru beberapa tetangga yang menyimpan tempat sampahnya . Nah ternyata ada 3 karung plastik lagi kan punyaku yg diluar. Supaya keliatan 3 karung plastik itu sama petugas, aku taro lah 3 karung plastik itu di dekat tempat sampahku berjejer. Pikirku, besok juga pasti diambil petugasnya.
Esok harinya, saat mau kuambil tempat sampah hijau itu, ealah ternyata 3 karung plastik itu masih dengan manis numpuk disitu, tak bergeming posisinya seperti kemaren. Ternyata petugas itu benar-benar tak mengambil sampah plastik itu.


3 kantong plastik sampahku yang tdk diangkut hiks

Aku panik dong.. gimana tidak? Aku tak tau harus dikemanakan ini sampah rumputku. Kebetulan saat itu ada mevrouw rumah sebelahku. Lalu kuceritakan padanya bahwa petugas sampah tidak mengambil sampah plastikku yang ada di luar box sampah. Kemudian dia menjelaskan bahwa aku bisa membuang sampah yang tertinggal itu ke central pembuangan sampah yang berada tak jauh dari tempat tinggalku. Kemudian dia memberikam alamat pembuangan sampah itu. Kata dia, tempat pembuangan sampah itu memang diperuntukkan untuk sampah-sampah yang tertinggal atau belum saatnya waktu pengambilan. Pun untuk barang-barang yang besar.
Setelah kudapat alamat pembuangan sampah itu, akhirnya kumasukanlah sampah plastik rumput yang tertinggal itu kedalam mobil. Langsung ku menuju alamat yg diberikam. Rupanya itu memang central pembuangan sampah  nya. Kulihat beberapa mobil yg membawa sampah umtuk dibuang. Saat itu kebetulan ada petugasnya yang sedang menutup gerbang. Ealah apes bener deh, ternyata pas nyampai sana, jam menunjukkan pukul 16.00 paass. Dannn ...akupun tak bisa membuang sampah hiks hiks. Akhirnya kubawa lg deh 3 kantung plastik sampah itu ke dalam mobil... bener2 repot banget deh membuang sampah di Belanda kalau tak ikut aturan .. Kayanya pas banget deh kl kuberi slogan "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA DAN PADA WAKTUNYA. " HADEUH...


Amstelveen, 26 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar