Senin, 31 Juli 2017

Kunci Kebahagiaan dalam Berumah Tangga

Tak terasa, 16 tahun lebih sudah biduk rumah tangga kami berjalan.. Alhamdulillah .. Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Robbi.. Banyak keluarga, teman dan sahabat yang bilang kami pasangan yang harmonis dan bahagia.. Aku hanya mengaminkan saja semua ucapan-ucapan yang baik yang mengarah padaku. Atau bila ada yang bilang  sebaliknya , aku hanya bilang Naudzubillahi min dzalik. Aku sadar dan yakin semua ucapan yang baik adalah sebuah doa . Makanya bila ada yang mengucapkan yang sebaliknya, aku halau dengan kata Naudzu billahi min dzalik. Mereka tidak tau, rumah tangga kamipun sama dengan mereka, pernah mengalami cobaan dan ujian yang berliku2. Godaan dari keluarga, sahabat , teman , lingkungan, kesehatan, dll.. Sama lah seperti yang ada di buku-buku teori hehe.. Bahkan aku pernah merasa berada di ujung tanduk. Saat dimana aku tak bisa berkata2 dan bertindak apapun. Aku hanya pasrah pada keputusan Allah SWT. Dulu aku memang orang yang agak tertutup. Sering aku merasa segan dan ku pendam sendiri semua masalahku. Hingga tak heran, dulu maag ku sering kambuh. Sampai dokter kantor ku pernah bilang, " kamu kenapa Bu Tika? " . Kayanya anda banyak sekali yang dipikirkan. Hadeuh ..itu dokter sok tau banget.. Tapi emang benar sih, gumamku. Dokter nggak tau aja, aku emang tipe orang tertutup. Belum lagi dengan suasana kantor yang kadang bikin aku tambah uring-uringan. Selain sholat dan sabar yang dapat kulakukan, alhamdulillah aku punya beberapa sahabat yang selalu setia menemaniku kala ku menangis dan bersedih.. Dalam tangis dan isakku, aku bercerita tentang kehidupan rumah tangga kami atau masalah lainnya.. Mbak Linda, Teh Tettet, Teh Ade sahabat setiaku yang tak akan ku lupa semua supportmu.  Pun beberapa sahabat yang tak bisa kutuliskan semuanya.. Dari merekalah aku banyak belajar tentang memanage kematangan emosiku.. Dari mereka aku banyak belajar segala hal. Cuman emang kalau untuk bercerita ke keluarga besar baik dari keluargaku maupun keluarga suamiku jarang kulakukan. Karena biasanya entar heboh banget permasalahannya hehe.. Malahan kadang mereka menyudutkan aku atau suamiku.. bukan apa yang harus kulalukan. Maafkan daku ya.. Bukan aku nggak percaya sama kalian semua, tapi aku tak mau semuanya jadi lebih rumit. Aku tak mau aib dalam keluarga kecilku jadi bahan gosip dan gunjingan dalam keluarga besar kami. Biasanya aku bercerita pada mereka bila keadaan sudah cooling down. Namun aku bisa lebih terbuka bercerita dengan Ria, sahabat sekaligus adik iparku. Dia paling mengerti apa yang ku mau dan sikon ku. Mungkin karena umur kami yang hampir sebaya dan pernah bersama2 waktu di SMA, aku lebih nyaman untuk bercerita dan curcol heh..
Dipikir2, jaman sekarang sih enak, kalau mau menikah ada konseling pernikahan bahkan kursus kilat perkawinan. Kalau aku, dulu, langsung dihadapkan dalam suatu permasalahan real. Dan diantara cobaan yang paling berat bagiku adalah ketika datangnya pihak ketiga. Pernah sekali waktu, pihak ketiga itu adalah wanita penggoda suamiku yang tak henti-hentinya menggoda suamiku dari sebelum nikah sampai sesuadah nikah sampai dengan kami punya anak. Aku heran apa sih yang diinginkan oleh wanita itu? Apalagi dia udah bersuami dan punya anak. Aku tak mungkin menceritakan kelakuan dia sampai detail. Tapi bagiku itu sangat menghancurkan hatiku apalagi kalau suamiku membela wanita itu,, Saat itu duniaku berputar dengan cepat, rasanya aku ingin pergi dari suamiku.. Tapi bila kuliat anak2 ku, langsung kuurungkan . Ditambah suamiku pun sebenarnya sangat cinta aku..Cuman karena wanita itu menggoda suamiku terus menerus, mau nggak mausuamiku agak " meleng" dikit kali ya hatinya hehe..Nah parahnya, perasaan ku saat itu tidak aku komunikasikan dengan suamiku..Hanya cintalah yang membuat kubertahan sampai sekarang.. Cinta suamiku dan cintaku. Alhamdulillah dengan komunikasi, perasaan cinta kami berdua yang tak pernah padam, saling memaafkan dan komunikasi semuanya bisa teratasi. Walaupun ada beberapa kumbang yang tau kondisi ini dan memanfaatkanku, tapi aku tetap dengan pendirianku. Pernah aku sampai datang ke psikiater tanpa suamiku tau. Aku hanya ingin mencari solusi batinku. Aku sudah berusaha semampuku untuk menghadapinya dengan sholat dan sabar. Tapi aku pun butuh nasehat dan wejangan yang tau tentang psikologi manusia. Aku hanya takut stress aja.. Tentang wanita itu itu, alhamdulillah kami berdua udah sepakat untuk menjadikan dia sebagai memori saja.. Bagiku, memaafkan iya, tapi tidak untuk melupakan..Aku hanya bisa bersumpah serapah tentangnya di dalam hati. Semuanya kukembalikan pada pemilik masalah.. Inna lillahi wa inna ilaihirojiun.. Kuambil hikmah dari semua cobaan yang kami alami. Akan kuceritakan pada anak2  saat mereka dewasa kelak. Semoga mereka bisa menghadapi dan menyikapi semua permasalahan dengan bijak. 
Kini, seiiring dengan waktu, cobaannya berubah lagi.. Yaitu tentang menghadapi anak2ku yang mulai beranjak dewasa. Apalagi dengan si sulung. Emak nya nih udah mulai sport jantung, apalagi kalau ia udah cerita tentang yg naksir dia, dll hehe.. Kalau yang kecil sih alhamdulillah masih aman lah..  Makanya kami berdua menyekolahkan mereka di sekolah yang pendidikan agamnya kuat.. Semoga aku dan suamiku dapat membimbing dan menjaga mereka menjadi anak yang baik, sholeh dan sholehah , berbakti pada orang tua dan berguna bagi nusa dan bangsa. Aamiin YRA.
Banyak diantara teman-temanku yang tak sanggup untuk mengarungi bahtera rumah tangga mereka. Jangan bersedih teman-teman. Itulah episode yang harus kita lalui. Bila emang menurut teman2 berpisah adalah yang terbaik, maka lakukanlah.. Tiap orang pnya pertimbangan masing-masing.
Tapi bila teman-teman ingin tetap bersama dengan pasangan kita , maka mungkin aku bisa sharing dikit. Tentang kunci kebahagiaan dalam berumah tangga yaitu lakukanlah hal2 sbb : 
Saling mencintai 
Ini sangat penting., karena bila cinta itu telah tiada, maka kehidupan rumah tangga kita bagaikan mayat hidup.. Tak punya semangat dalam menjalaninya.
Saling menghormati
Menghormati kelebihan dan kekurangan pasangan kita baik yang berupa fisik maupun sifat itu sangat penting. Karena dengan sikap hormatkita pada pasangan kita, maka suasana perkawinan akan terlihat tenang dan adem. Anak-anakpun akan nyaman dalam rumahnya.
Saling memaafkan 
Manusia itu tak luput dari salah dan khilaf. Termasuk suami atau isteri kita. Mungkin sebenarnya kita hanya bercanda atau just have fun, tapi tanpa disadari menyakiti kita. Dulu aku selalu berharap suamiku minta maaf padaku bila melakukan kesalahan atau kekhilafan. Tapi kini tidak. Dengan perubahan sikapnya yang lebih manis, secara tidak langsung itu udah menunjukan dia udah minta maaf. Oleh karenanya, tanpa dia meminta maafpun, aku udah memaafkannya.
Saling percaya
Mungkin kedengarannya klise ya,, tapi itu adalah fakta.. Kita harus berusaha untuk mempercayai pasangan kita. Memang terasa berat bila kita harus percaya banget terhadap semua yang dilakukannya. Tapi bagiku itu lebih baik daripada sikap curigaku. Biarlah Allah yang menjaga kami segala godaan syetan dan makhluk yang menyerupainya.
Komunikasi
Nah ini juga penting banget. Komunikasi dalam perkawinan merupakan hal yang paling mutlak. Harus dilakukan oleh setiap pasangan. Tidak semua orang mampu berkata atau mengkomunikasikan segala sesuatu dengan baik. Maksud hati bilan A, ternyata ketangkapnya B. Tapi in syaa Allah dengan komunikasi yang baik semuanya akan terlewati.
Jangan Menyerah
Bila dalam hati kita yakin suami / istri kita adalah soulmate kita, maka pertahankanlah dengan segenap jiwa. Anggaplah semua godaan dan cobaan yang dateng merupakan perekat cinta kita supaya lebih erat dan kokoh. Tak ada pengorbanan yang sia2. Anggaplah semuanya adalah ibadah.
Berdoa pada Allah
Ini adalah hal yang paling penting diantara yang sudah disebutkan diatas. Anggaplah semuanya adalah ibadah. Ibadah kepada Allah untuk mencari ridho Nya. Dan yakinkan dalam hati, bahwa semua masalah atau cobaan yang datang pada kita adalah cara Allah untuk menjadikan kita lebih dekat pada Nya.. In syaa Allah...
Sebenarnya banyak faktor2 kunci kebahagiaan itu. Mungkin teman-teman bisa search di google atau cari buku2 tentang rumah tangga. Tapi itu adalah sedikit sharingku.
Semoga apa yang kusampaikan disini bisa menambah wawasan bagi teman2 khususnya buatku supaya aku bisa menjadi ibu dan isteri yang semakin baik bagi anak-anakku dan suamiku. Aamiin YRA.


Medan, 26 Maret 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar