Selasa, 31 Maret 2015

Harus Betah

Pertanyaan awal yang selalu ditujukan oleh teman-temanku saat aku berada di tempat yang baru adalah " Betah nggak Neng di sana ?" . Baik waktu di Belanda maupun di Medan sekarang.
Jawabku pasti " Harus Betah".
Mungkin buat yang mendengarnya agak aneh juga jawabannya.. Nggak nyambung kan? .. Tapi buatku mengandung sejuta makna.. Terus terang aku nggak bisa bilang betah atau tidak bila hatiku emang belum mantap dengan jawabanku. Apalagi aku sendiri belum tau apa aja yang membuatku betah atau tidak. Aku tak punya jawaban lain selain harus betah. Biasanya aku jawab betah kalau aku emang sudah enjoy dan alam sekelilingnya telah menerimaku.
Sama halnya dulu  saat aku akan meninggalkan Indonesia untuk stay di Belanda.. Bercampur aduk perasaan ku saat itu.. Tapi aku nggak mau cengeng.. Selalu kutunjukkan bahagiaku tinggal di sana.. Padahal  duuhh.. awal-awal aku tinggal di Belanda, jiwaku sangat tertekan..aku selalu menangis.. Pagi, siang, petang.. Nangis terus.. Karena aku meninggalkan semua yang kusayang.. Kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, pekerjaanku, sahabat2 ku dll.. Dan aku di Belanda tak ada sanak keluarga satupun, iklim dan cuaca yang sangat berbeda dengan di Indonesia dll.. Itu berlanjut terus sampai 2 tahun pertama.. Aku terus berusaha dan mencoba sesuatu hal yang membuatku bahagia dan happy untuk tinggal disana.. Aku belajar motret , ikutan kegiatan KBRI , semakin banyak menyapa orang disana , ikutan zumba , kursus dll... Sampai akhirnya aku benar2 senang dan happy tinggal disana.  Pun sama dengan di Medan sekarang ini.. Aku memang belum bisa meng explore hal-hal di Medan ini.. Aku masih banyak takut untuk keluar motret sendiri. Tapi alhamdulillah aku telah menemukan beberapa hal yang menarik dan membuat aku lebih enjoy dibandingkan awal datang .. Misalnya menemukan sahabat2 yang tulus dalam pergaulanku, menemukan makanan2 kesukaanku, menemukan hal2 unik tentang Medan dll..
Aku memang harus betah, supaya kesehari2anku dapat kulewati dengan gembira ringan. Masuk dalam suatu lingkungan yang baru dan berbeda jauh dengan yang lama, membuatku harus lebih extra berusaha untuk bisa menyesuaikan diri. Inipun yang selalu kutanamkan pada anak-anak dan suamiku.. Kudorong mereka untuk mencari hal-hal yang bikin mereka enjoy. Hal-hal yang menyenangkan kami berbeda-beda karena waktu senggang diantara kamipun berbeda.. Aku banyak waktu di rumah, jadi kegiatannku yang bikin aku bahagia adalah mengaji ( bisa ketemu teman2), kuliner makanan di Medan dan motret jalan2 yang kulalui, bahkan motret makanan - makanan ala Medan yang pernah ku santap.. ( lebay dikit boleh dong heh..).... Anak anakku dalam waktu luangnya mereka chatting sama teman2 nya , maen game dll.. Sementara suamiku diwaktu luangnya adalah maen golf.. Dan kami semua saling menghormati pelampiasan itu.. Dan aku paling bahagia ketika melihat mereka bisa menikmati hari-hari mereka..
Aku hanya berharap, kata "harus betah" ini segera berubah menjadi " betah"..  Alhamdulillah, pelan tapi pasti, kalau ada yang bertanya hal yang sama " Betah nggak Neng di sana ?", jawabku " Alhamdulillah betah..  ".


Medan ceria , 31 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar