Siang itu Sabtu 05 Juli 2014..
ku menyambut hari pencoblosan Pilpres dengan suka cita..
Rasanya lega sekali hatiku..
Alhamdulillah akhirnya datang juga waktu yang dinanti..
Sampe akhirnya kuterima sebuah pesan masuk di BBM ku...
" Bu, A Yana meninggal.."
Hatiku tercekat , mataku nanar
Aku menangis dalam sedih
Aku menangis dlm pilu...
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...
Itulah kata pertama yg keluar dari bibirku..
Yana, keponakanku sayang..
Selamat jalan..
Allah lebih sayang padamu
Allah lebih sayang kau berada di sisi Nya
Semua tentangmu akan selalu ku ingat...
Kesederhanaanmu, kesholehanmu..
Kau lebih banyak memilih gundah hatimu dipendam seorang diri
Bahkan orang yg melahirkanmu pun tak tau masalah mu..
Sampai detik kau dalam sakaratul maut pun , kau seorang diri menahan nyeri
Ku berharap, walaupun tak ada yang membimbingmu menuntun lafadz Allah, kau melafadzkan asma Allah dlm menuju surga Nya..
Bibimu ini yang ada nun jauh di mata...
Hanya dapat berdoa..
Semoga Allah mengampuni dosa2mu, menerima iman islammu , menerima amal sholehmu , mendapat tempat yang terbaik disisi Allah SWT...
Pun ibumu, isterimu, anak2mu, adikmu, dan semua keluarga yang mencintaimu dapat diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi semua ini..
Aamiin YRA
Kau tak perlu mengkhawatirkan lagi ketiga buah hatimu sayang..
Allah akan selalu menjaga mereka dengan cara Nya..
Beristirahatlah dengan tenang Yana ku sayang
Kami akan selalu merindukanmu..
Amstelveen , 06 Juli 2014
ku menyambut hari pencoblosan Pilpres dengan suka cita..
Rasanya lega sekali hatiku..
Alhamdulillah akhirnya datang juga waktu yang dinanti..
Sampe akhirnya kuterima sebuah pesan masuk di BBM ku...
" Bu, A Yana meninggal.."
Hatiku tercekat , mataku nanar
Aku menangis dalam sedih
Aku menangis dlm pilu...
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...
Itulah kata pertama yg keluar dari bibirku..
Yana, keponakanku sayang..
Selamat jalan..
Allah lebih sayang padamu
Allah lebih sayang kau berada di sisi Nya
Semua tentangmu akan selalu ku ingat...
Kesederhanaanmu, kesholehanmu..
Kau lebih banyak memilih gundah hatimu dipendam seorang diri
Bahkan orang yg melahirkanmu pun tak tau masalah mu..
Sampai detik kau dalam sakaratul maut pun , kau seorang diri menahan nyeri
Ku berharap, walaupun tak ada yang membimbingmu menuntun lafadz Allah, kau melafadzkan asma Allah dlm menuju surga Nya..
Bibimu ini yang ada nun jauh di mata...
Hanya dapat berdoa..
Semoga Allah mengampuni dosa2mu, menerima iman islammu , menerima amal sholehmu , mendapat tempat yang terbaik disisi Allah SWT...
Pun ibumu, isterimu, anak2mu, adikmu, dan semua keluarga yang mencintaimu dapat diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi semua ini..
Aamiin YRA
Kau tak perlu mengkhawatirkan lagi ketiga buah hatimu sayang..
Allah akan selalu menjaga mereka dengan cara Nya..
Beristirahatlah dengan tenang Yana ku sayang
Kami akan selalu merindukanmu..
Amstelveen , 06 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar