"Catatan Bunda Tika": Tak ada pulpen, odol pun jadi..

Kemaren , Rabu tanggal 30 April 2014 jam dinding menunjukkan pukul 7 sore.. Tapi karena sudah mau memasuki summer, suasana di luar masih terang benderang.. Rasanya aku rindu untuk motret. Sudah mau seminggu ini aku tertanam di rumah, tak kemana-mana.. Kalaupun keluar, palingan pas mau belanja keperluan ke supermarket Albert Hein, depan rumahku. Maklumlah, aku harus menemani buah hatiku yang kecil di rumah dikarenakan dia baru sunat..

Ku ambil kamera kesayanganku. Ku keluarkan sepeda kesayanganku, teman setiaku yang selalu menemani hari-hariku.

Aku langsung menuju kebun di belakang rumahku. Tempat favoriteku bila aku suntuk dan bete..

Saat ku asyik jeprat jepret pemandangan sekitar kebun itu, ada seorang bule wanita yang tersenyum padaku. Akhirnya kamipun bersapa ria, dan berkenalan. Awalnya dia bicara bahasa belanda, tapi karena aku bilang aku nggak bisa bahasa belanda, akhirnya kamipun ngobrol dalam bahasa inggris.

Namanya Natasya dari Istunia. Tempat tinggalnya rupanya dekat sekali denganku. Aku tinggal di Saturnus, dia tinggal di Jupiter.

Saat kami mau berpisah ( karena suasana di luar sudah agak gelap), kami pun ingin bertukar nomor telepon. Kami janjian untuk bertemu di tempat yang sama untuk sama2 jalan. Bagiku , rasanya dia satu2 nya bule belanda yang mau bertukaran nomor hp pada orang baru hehe... Soalnya setauku, orang bule asli disini pada pelit ngasih nomor hp. Bagi mereka , itu privasi kali ya.. Aku sih seneng aja pas dia pun minta no hp ku.. Ealah... ternyata kami tak ada yang membawa hp. Saat kutanyakan apakah dia bawa pulpen, dia pun tak membawa apa2.. Sama dengan aku.. Akupun tak membawa pulpen dan handphone. Tujuanku kan emang cuman mau motret hehe.. Jadi aku hanya membawa kamera beserta tanya aja..

Saat kami mau berpisah, ku rogoh kantung sepedaku.. Ternyata ada odol belanjaanku kemaren dan tumpukan kertas2 yang mau aku buang. ( Aku memang sengaja menyimpan kertas2 yang mau aku buang di kantung sepedaku biar aku tak lupa. Karena males kan kalau keluar cuman membuang selembar dua lembar kertas hehe..). Rupanya odol itu terlupakan aku simpan. Sekelebat aku langsung ada ide.. Gimana kalau odol ini kujadikan sebagai tinta pulpen. Dan karton itu sebagai pengganti kertas. Akhirnya kupanggillah dia lagi. Kukatakan padanya bahwa kami bisa saling bertukar telpon. Terus aku cerita kita bisa tukeran no handphone. Mau nomor hp ku atau hp nya tak masalah... Ku ambil sebuah odol dan selembar kertas dalam tas sepedaku..Ku petik ujung rumput yang ada di sekitarku. Ku celupkan ujung rumput ke dalam odol. Jadilah seperti pulpen deh..Akhirnya dia lah yang menulis nomor hp nya di kertas karton itu. Sambil menulis nomor hp nya, dia bilang " you are very smart" (bikin tersanjung deh aku hihii..).

Setelah dia menuliskan nomor hp nya, akhirnya kamipun bisa berkontakan lewat whatssapp. Aku duluan yang menyapanya..

Dalam hatiku ku bergumam.. alhamdulillah ada odol.. Tak ada pulpen, odol pun jadi hehe....

O ya, di bawah ini ku upload hasil motretku hari ini ya... Karena dingin, dan salah setting kameraku, hasilnya kurang maksimal hiks... Sayang banget kan? Hasilnya ada yang goyanglah, blurlah dan terlalu gelap hiks hiks.. Males ah harus maen edit-edit mah..tapi alhamdulillah ..lumayan..