Selasa, 13 Mei 2014

Dijalani, dinikmati dan disyukuri...

Mataku sungguh tak bisa melupakan tas kuning Longchamp yang kemaren ada di Amstelveen Centrum.. Andaikan tas itu berwarna merah, mungkin sudah langsung aku ambil. Gimana tidak? Harga normal tas itu adalah 375 Euro..cuman karena sedang sale jadi harganya 225 Euro. Lumayan banget kan?
Aku langsung teringat sama temanku yang sedang pergi ke Paris.. Konon,,..tas merk itu kalau di Paris harganya lebib murah...
Lalu aku chattingan lah dengan temanku ini.. Rupanya temanku ini sering bolak balik Paris -Amsterdam.
lalu aku pesen tas ini bila dia menemukan di Paris..
Lalu kamipun bercerita banyak hal.. biasalah ibu-ibu kan. Kalau udah cerita , akhirnya ngalor ngidul gitu deh...
Trs aku bilang " oh enak banget ya kamu bisa pulang pergi ke paris gth..."
Terus dia menjawab " iya alhamdulillah.. tiap orang kan diberi kelemahan dan kelebihan masing-masing. Tinggal kita aja gimana menjalani, menikmati dan mensyukurinya..".
Aku tersadar dan tertegun mendengar dia mengucapkan hal itu. Rasanya aku lama sekali tak mendengar kata yang bijak seperti itu.
Dalam hidup ini, terkadang tanpa sadar kita selalu membandingkan kehidupan keluarga kita / diri kita dengan orang lain ataupun keluarga yang lain. Kalau pepatah bahasanya mah "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput yang ada di pekarangan kata". Kita sering lupa bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan ke Maha Adil an Nya.. Allah memberikan ujian / cobaan yang berbeda-beda kepada umat Nya.. Allah memberikan cobaan sesuai dengan takaran nya masing2.. Tak ada seorangpun di dunia ini memiliki permasalahan atau kelebihan-kelebihan yang sama. Dibalik kelebihan2 yang Allah berikaan pada umat Nya pasti ada juga kekurangan2nya... Tak ada manusia yang sempurna.
Banyak cara untuk menyikapi semua ini, diantaranya adalah menjalani semua yang Allah berikan. Menjalani semua episode kehidupan kita dengan jalurnya, sebagaimana jalannya air sungai yang mengalir ke lautan... bisa saja kita melawan arus, tapi lama kelamaan bila kita tak kuat, dan kita akan terjerumus dan tenggelam ke dalam kehidupan yang tak semestinya...
Setelah kita menjalani, barulah kita menikmati.. Menikmati kehidupan kita yaitu dengan menerima semua kehidupan dengan segala suka dan dukanya.. Jangan terlalu banyak mengeluh.. Jangan terlalu memaksakan semua kenyataan harus sesuai dengan keinginan. Karena semua hal yang dipaksakan, itu biasanya berakibat tidak baik. 
Dan yang terakhir..setelah kita menerima dan menikmati adalah dengan mensyukuri. Mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT baik kecil maupun besar, suka maupun duka. Dengan kita mensyukuri apa yang kita dapatkan, apa yang kita punya, maka insya allah apapun yang akan terjadi pada kita, tak akan membuat kita patah semangat dan frustasi. Tapi kita akan semakin instropeksi diri. Dengan kita mensyukurin, maka kita akan menyadari bahwa masih banyak orang yang berada di bawah kita, masih banyak orang yang mempunyai persoalan yang lebih parah daripada yang kita hadapi. Misalnya... Kita yang diberi aggota badan yang lengkap, akan mensyukuri jika kita menyadari masjh banyak orang yang tak mempunyai anggota badan yang lengkap ataupun cacat. Atau ketika Allah memberikan rejeki yang sedikit, dengan bersyukur kita menyadari banyak orang yang untuk membeli makan pun kesusahan. Atau ketika kita mengeluh rumah tingkat kita yang tidak kelar2 untuk di renov, bila kita bersyukur, kita akan menyadari bahwa ternyata masih banyak orang yang tinggalnya di kolong jembatan. Atau masih banyak contoh lain lagi dalam kehidupan kita.
Yang pasti, bila kita telah menjalani, menikmati dan mensyukuri setiap episode kehidupan kita, apapun yang terjadi, akan terasa ringan.. Semoga kita menjadi insan yang selalu istiqomah dalam hidup ini.. Aamiin YRA ...



Amsterdam, 12 Mei 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar