Rabu, 01 Januari 2014

Saat kuingat malam tahun baru yang silam..

Jam telah menunjukkan pukul 9.58 pm. Walaupun diluar terdengar suara petasan, namun sepinya diluar sangat terasa. Rumah2 pun gelap gulita. Tak ada seorangpun berada di luar. Mereka lebih memilih bercengkerama bersama keluarga daripada menikmati dinginnya udara luar.. Bbbrrr..
Demikian halnya denganku. Aku lebih memilih bercengkerama bersama kedua anakku. Disamping cuacanya yang tak mendukung, juga karena suamiku sedang dinas ke Indonesia. Ada sih teman yang menawarkan untuk bermalam tahun baruan di rumahnya, tapi anak2ku lebih memilih di rumah.. Ya sudahlah.. Akupun menurutin apa kata mereka..
Sudah kuduga jauh sebelumnya, bahwa suasana tahun baru kali ini pun pasti tak kan berbeda jauh dengan tahun lalu..
O ya , ada lagi cerita lucu saat malam tahun baruan tahun yang lalu.. Malam tahun 2013.. Saat itu anakku, Azka, dan Monang, putra Bindi Lia, pengen maen petasan dan kembang api.. Suasana di luar suepii poll.. Emang sih, taun lalu anginnya kencang, gerimis, dingin dll.. pokoknya nggak ada banget deh suasana mendukung untuk nongkrong di luar. Dekat rumahku sebenarnya ada lapangan bola yang lumayan luas. Pun di belakang rumah Bindi. Tapi kami semua khawatir , tidak diperbolehkan maen petasan dan kembng api dekat apartemen,dan rumah penduduk. Akhinya kami pun meluncur ke Amsterdamse boss, hutan terbesar di Amstelveen. Saat itu sudah menunjukkan pukul 11.00. Asliii..sepiii bangett.. Aku sampe heran, ini kota berpenduduk nggak ya?. Emang sih malam tahun 2013 kemaren itu cuacanya "sangat tidak mendukung". Dan kupikir juga mungkin dilarang sama pemerintah ..(opiniku hihihii).Akhirnya dengan ditemani angin kencang, dan gerimis serta dinginnya malam, kamipun menyalakan petasan dan kembang api di dekat Gemente Amstelveen (salah satu sisi ujung Amsterdams Boss ). Semua petasan dan kembang apinya kami nyalakan disana. Setelah semuanya habis, akhirnya kamipun pulang ke rumah masing2.. 
Saat kami mau beranjak tidur, terdengar suara petasan di semua sudut rumah kami. Bahkan sahabatku yg di sebelah rumahpun, nyalainnya tepat pukul 12 ..Oalah.. ternyata mereka menyalakan petasan dan kembang apinya tepat pukul 12 malam. Berarti kami kecepatan dong nyalainnya hihii.. Lucu dan seru abis deh.. Kamipun segera berhamburan ke luar dari pintu lantai 2. Warna warni kembang api sangat meriah dan bunyi petasasan saling bersahutan. Dan kuliat, para tetanggapun saling berhamburan keluar. Karena posisi pintu rumah kami membelakangi mereka, akhirnya kami hanya melambaikan tangan saja, sebagai tanda ucapan tahun baru untuk mereka.
Kalau sudah begini, anganku melayang beberapa tahun yang silam, saat ku di Gaperi Cibinong , tempat tinggalku . Aku bersama sahabat2ku berkumpul .. Bakar ikan bersama, nonton bareng , masak bersama dll.. Kami saling membawa menu masakan masing2 plus snacknya. Ada yang membawa sate ayam, urap, ayam bakar, pudding dll.. Ibu2nya sibuk menyiapkan masakan, anak2nya sibuk berlari2an dan bapak2nya sibuk bakar ikan dan udang hehe,, Kami lakukan semua itu untuk tetap saling menjaga silaturahmi. Maklumlah, hidup kami sudah termasuk semi metropolitan..Sibuk dengan urusannya masing2. Apalagi saat itu akupun kerja.. Berangkat pagi, pulang malam. Jadi kalau  tidak menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi, manalah mungkin kita dapat mengenal satu dengan yang lainnya.. Oleh karenanya, kami sering memanfaatkan waktu special untuk bertemu.. Misalnya saat tujuh belasan, saat malam takbir, saat tahun baru isla , saat tahun baru masehi dll. Oh indahnya kebersamaan kami saat itu... Mungkinkah semua itu terulang lagi? Hanya waktu yang akan menjawabnya.. Semoga suatu saat nanti, kebersamaan itu akan menjelma kembali.. Aamiin YRA ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar