Senin, 23 Desember 2013

DALAM HENINGKU, KAU DATANG KAWAN..(Pengalaman spiritual umroh-1)

 Sholat pertamaku di mesjid Nabawi, Madinah adalah saat sholat subuh tanggal 3 Mei 2011. Sebenarnya jauh di lubuk hatiku, aku sedih karena tidak bisa memasuki mesjid agung ini karena masih ada tamu yang tak diundang. Hanya rinduku yang tak tertahan, akhirnya aku tetap ke mesjid walaupun  hanya bisa berada di pelataran mesjid. Saat orang-orang menunaikan ibadah sholat subuh, aku hanya bisa berdzikir. Dalam dzikirku, hanya berhrap dan berdoa semoga Allah memberikan kesempatan padaku untuk bisa sholat di dalam mesjid mesjid ini. Air mataku mengalir  tak tertahankan. Duh Robbi, terima kasih Kau telah memberikan kesempatan padaku dan keluargaku untuk datang ke rumah Mu, rumah suci Mu.

Aku tertunduk dalam kedamaian jiwa. Rasanya, aku tak sanggup mengemukakan semua rasa di hati ini.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar…Subhanalloh.. Kupandangi masjid agung ini.. Takbir, tahmid, tasbih kupanjatkan pada Illahi Robbi.. Rasanya tak cukup sejuta dzikir kupanjatkan.. Kudengarkan secara khusu ketika imam membaca Al Fatihah dan Al Baqoroh ayat 286 dalam memimpin sholatnya. Kuresapi ayat ayat suci Al Qur an itu.. Begitu sejuk rasanya hati ini.. ditambah, suara dan lafadz Al Qur an sangat tartil dibacakan imam.. Hatiku bergetar.. Tak terasa, 2 rokaat pun telah berlalu.. Aku masih terhanyut dalam kedamaian jiwa..

Tak berapa lama, ku dengar seseorang menyapaku.. Rupanya ada seorang wanita cantik disebelahku.. Aku yakin, tadi aku duduk di shaf paling belakang (maklumlah karena aku tidak sholat). Memang saat aku memasuki Mesjid ini, dari ujung mataku, aku melihat seorang wanita berkerudung duduk seorang diri.. Aku hanya berfikir,mungkin wanita itu sama denganku, lagi tidak sholat.. Sedang ada tamu tak diundang..

Setelah selesai berdzikir, aku pun membalas sapaannya.. Kamipun berkenalan.. Orangnya cantik, ramah, sopan, berhidung mancung dan berkulit bersih.. Namanya Khadijah.. Dia berasal dari Pakistan..Dia sama sekali nggak bisa berbicara bahasa Inggris.. Lucu juga sih cara mengobrol kami.. Kami pake bahasa isyarat dan bahasa kalbu he he.. Kadang nggak nyambung juga obrolan kami.. Dia minta maaf karena tidak bisa berbicara bahasa Inggris-satu hal yang sebenarnya sama sekali nggak perlu disampaikan padaku.. Karena sebenarnya akupun cuman bisa sedikit kok ngomong bahasa Inggrisnya.. Akhirnya setiap ada sesuatu yang ingin kami sampaikan , kami pake bahasa isyarat tangan dan bahu..  Saat kami mau berpisah, tiba-tiba dia membuka gelang hiasan yang dia pake dan memberikannya padaku. Aku pun heran dan bertanya.

“ Why you give me this?” tanyaku.

“ For you”, jawabnya singkat sambil tersenyum manis. Terus dia memakaikan gelangnya itu ke tanganku.

“ Thank you” kataku

“ Ya..” jawabnya.. “ You’re beautiful” lanjutnya..

“ Alhamdulillah”, jawabku tersipu “ Thank you”

Sekian lama berbincang, akhirnya akupun berpamitan padanya. Kamipun janjian untuk bertemu esok hari di tempat yang sama.

Sepanjang pejalanan pulang ke hotel, aku hanya bisa merenung.. Ya Allah, aku bertemu dengan seorang teman baru yang sangat baik padaku dan anakku. Semoga dia adalah utusan Mu yang Kau kirimkan untuk menghibur hatiku. Karena terus terang, saat mau berangkat ke Tanah Suci..,aku nangis bombay karena aku sedang kedatangan tamu.. Tak terlukiskan sedihnya aku saat itu.. Udah kubayangkan aku nggak bakalan bisa masuk mesjid..Kuakui, perkenalanku dengannya membukakan pintu hatiku, bahwa datang bulan bukan merupakan halangan untuk terus beribadah kepada Mu. Aku melihat, teman baruku itu sangat enjoy..walaupun kondisinya sama denganku. Makasih ya Allah…


Amsterdam, 20 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar